MEDIAPUBLIKA.com – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Islam Poncowati Lampung Tengah bersama Relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lampung Tengah mengunjungi rumah Fery Valendra (39 tahun) yang beralamat di Desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar. Kunjungan tersebut untuk mengassesment kondisi rumah dan perekonomian serta menyerahkan santunan berupa bingkisan dan uang tunai.
Partnership ACT Lampung Shintia Erleni mengatakan bahwa info keberadaan keluarga yang tengah kesulitan perekonomian berasal dari DKM Nurul Islam Poncowati, setelah berkoordinasi dengan MRI Provinsi Lampung, ACT Lampung dan Apik Mandiri kemudian relawan mengunjungi pada Selasa (29/1220).
Kunjungan tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang diterima benar adanya. Kondisi keluarga tersebut memang sangat memprihatinkan karena setelah muncul Pandemi Corona usaha bakso kuah yang dijalani berhenti total, untuk bertahan hidup Pak Fery beralih menjadi buruh jemur pupuk kandang. Profesi itu dilakoni mengingat modal yang sudah benar-benar zero.
Selain itu, keluarga Pak Fery juga mendiami sebuah rumah geribik yang sangat berpotensi ambruk. Anyaman bambu yang berada didinding rumah sudah lapuk. Perabotan didalam rumah juga sangat tak terawat. Dalam kondisi seperti itu, Pak Fery juga tengah berjuang lepas dari hutang berbunga dari dua tempat. Hutang pertama berupa kendaraan sepeda motor yang digunakan untuk berdagang bakso kuah. Karena sudah tak punya dana untuk cicilan, akhirnya berhutang kembali di Koperasi.
“Saat ini yang dibutuhkan Pak Fery adalah rumah tinggal yang layak dan dana untuk melunasi hutangnya. Kami dari DKM Nurul Islam Poncowati dan MRI Lamteng terus berikhtiar mengetuk hati masyarakat Lampung untuk membantu Pak Fery,” tutupnya. (Hermawan).