APINDO Lampung Hadiri Sosialisasi dan Penguatan Program JKN-KIS

BERITA26 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung menghadiri agenda Sosialisasi Dan Penguatan Program JKN-KIS Dengan Pemangku Kepentingan Di Lampung Bersama Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Bandarlampung, Jl ZA Pagar Alam Rajabasa Bandar Lampung, Kamis (28/4/22).

Ketua DPP APINDO Lampung, Ary Meizari Alfian; hadir didampingi oleh ketua bidang ketenagakerjaan, jaminan sosial dan advokasi, Arif Syaifudin Zuhri; ketua bidang industri manufaktur, Bernard Simandjuntak; anggota bidang industri manufaktur, Dr Johan; dan sekretaris Dewan Pengurus Kota APINDO Bandarlampung, Kasturi.

Adapun Arif Syaifudin Zuhri, Dirut Optima Nusa Tujuh, anak perusahaan BUMN PTPN VII; Bernard Simandjuntak, Head of Human Resources Department PT Nestlé Indonesia Panjang; dan Dr Johan, dari PT Keong Nusantara Abadi, produsen Wong Coco.

Para pengurus APINDO Lampung ini selain menyimak pemaparan materi presentasi narasumber, juga beramah tamah dengan salah satu anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan 2021-2026, Iftida Yasar.

Bagi APINDO, Iftida Yasar tak asing. Sarjana hukum Unpad 1984 dan Magister Psikologi UI 1996 dan mantan atlet nasional karate DAN III Lemkari ini, pernah didapuk selaku perwakilan APINDO di National Tripartie Committee (1993-1995 dan 2019-2016), dan Wasekjen Dewan Pengurus Nasional (DPN) APINDO 2008-2018.

Pada tahun 2010, ia pernah dipercaya sebagai Marketing Director APINDO Training Center hingga 2018. Sejak 2010 pula ia melakukan kajian terhadap BPJS Kesehatan bersama DPN APINDO dan KADIN Indonesia. Dan pernah menjadi ketua delegasi mewakili APINDO dalam sidang International Labour Conference (ILC).

Satu lagi yang tenar dari sosok Iftida, ibu dua anak kelahiran Solo 1962 yang pernah menjabat Assistant Vice President Citibank (1995-1998) dan menjabat di ABN AMRO Bank (1998-2001) ini yakni kepakarannya ihwal segala sesuatu terkait outsourcing. Bukunya yang berjudul “Outsourcing Tidak Akan Pernah Dihapus” sampai saat ini pun masih menjadi referensi berbagai kalangan.

Iftida, didampingi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandarlampung, Agus Wibowo. Sebelum ini, Agus didampingi Camat Natar, Lampung Selatan, Rendy Eko Supriyanto, 12 April 2022 lalu meresmikan Rumah Edukasi Kader JKN, sekaligus sosialisasi program JKN-KIS ke warga Kecamatan Natar. Rumah Edukasi Kader JKN ialah inovasi BPJS Kesehatan dalam mengoptimalisasi peran Kader JKN, sarana wadah informasi dan layanan laiknya kantor BPJS Kesehatan.

Adapun sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi pemangku kepentingan itu dihelat demi meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya jaminan kesehatan, sehingga yang belum jadi peserta bisa segera daftar agar semua rakyat Indonesia dapat segera terlindungi kesehatannya.

Pantauan, Apindo Lampung tercatat salah satu pemangku aktif mitra strategis BPJS Kesehatan ini. Di periode kepengurusan DPP Apindo Lampung saat ini, seperti pernah disampaikan Ary Meizary saat bersua Agus Wibowo dan jajaran BPJS Kesehatan se-Lampung pada pertemuan perkenalan dan koordinasi kedua pihak pada 4 Mei 2021, di kantor sekretariat DPP APINDO Lampung, Gedung Darmapala, Jl Pagar Alam 61 Kedaton Bandar Lampung.

“Kami DPP APINDO Lampung siap untuk terus mendukung pelaksanaan Program JKN-KIS. APINDO dan BPJS Kesehatan dapat menyusun kegiatan bersama dalam rangka percepatan cakupan kepesertaan khususnya badan usaha, UMKM-IKM dan koperasi, sektor yang harus dipastikan ada jaminan kesehatan,” ujar Ary 4 Mei 2021 itu.

Ditodong tanya bentuk nyata dukungannya, Ary menyebut dua. “Dengan mengundang BPJS Kesehatan dalam tiap kegiatan yang melibatkan pengusaha dan publik, berikan edukasi bersama ke pengusaha pemberi kerja dan pekerja pentingnya jaminan sosial kesehatan. Kemudian apa namanya, sinergi pertukaran dam penyajian data, diseminasi informasi, penyandingan data perusahaan dan badan usaha serta progress report aspek ketenagakerjaan,” papar Ary.

Dukungan terhadap program JKN-KIS, ujar Ary lagi, bentuk kepedulian pengusaha pada pekerja dan keluarganya, karena bila pengusaha tak peduli dengan pekerjanya akan sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas tenaga kerja tersebut, jika suatu saat pekerja atau keluarganya sakit.

APINDO juga tak segan mengkritisi apabila layanan dasar BPJS Kesehatan di lingkup perusahaan dan badan usaha kedodoran? “Prinsipnya kami akan terus mendukung pelaksanaan program JKN-KIS, tentunya kami akan sering beri masukan ke BPJS Kesehatan untuk terus lakukan perbaikan pelayanan sehingga masyarakat dapat terbantu program ini, merasa puas akan pelayanannya ya. Itu pasti,” tutup dia.

Memanfaatkan kesempatan itu untuk menjajaki rencana strategis dukungan APINDO dalam Program JKN-KIS, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung, Agus Wibowo menggarisbawahi, dengan seluruh pekerja Badan Usaha jadi peserta JKN-KIS, positif dampaknya. Jika semua pekerja didaftarkan jadi peserta JKN-KIS akan menambah capaian kepesertaan, sehingga Universal Health Coverage akan dapat segera terwujud.

Buruh/pekerja, juga bakal merasa nyaman bekerja jika kesehatannya telah terjamin program JKN-KIS. “Artinya, dengan mereka menjadi peserta JKN-KIS, kaum pekerja ikut bergotong-royong dalam penyelenggaraan program JKN-KIS,” ujarnya. (*).