BBPBL Lampung Telah Distribusikan Bantuan Dua Juta Ekor Benih Ikan Laut

MEDIAPUBLIKA.com – Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung sudah mendistribusikan lebih dari dua juta benih ikan laut kepada masyarakat sepanjang tahun 2020.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala BBPBL Lampung Ujang Komarudin kepada beberapa awak media di ruang rapat kantor BBPBL Lampung, yang berlokasi di Desa Hanura, KecamatanTeluk Pandan Rabu (25/11/20).

“Di tahun ini kami sudah mendistribusikan lebih dari 2 juta ekor benih ikan laut di beberapa lokasi budidaya; dan untuk pakan mandiri kita targetkan 245 ton untuk masyarakat pembudidaya ikan,” ujarnya.

Dikatakannya, guna mendukung masyarakat dalam pembudidayaan ikan laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BBPBL Lampung siap memberikan benih ikan laut secara gratis, melalui program bantuan benih bermutu.

“Kami diberi tugas untuk memberikan bantuan langsung untuk masyarakat, dengan memberikan pembenihan khususnya ikan laut seperti Kakap putih, Bawal bintang, Kerapu, Kobia, dan juga ikan hias secara cuma-cuma,” terangnya.

Dirinya pun menjelaskan, penerima bantuan benih ikan ini merupakan pembudidaya ikan laut yang sudah memenuhi syarat. Diantaranya, kelompok masyarakat yang sudah memiliki badan hukum dalam pembudidayaan ikan laut.

“Yang boleh menerima bantuan tersebut, antara lain seperti Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), Koperasi, Yayasan, Lembaga pendidikan/Pondok Pesantren, Lembaga adat, dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat. Tentunya dengan memberikan proposal dan surat rekomendasi dari Pemerintah Daerah/dinas setempat terlebih dahulu. Selanjutnya, Juknis (Petunjuk Teknis) pemberian bantuan yang menentukan kemudian,” ungkapnya.

Ujang pun menambahkan, selain bantuan benih ikan ikan laut, BBPBL juga mulai tahun 2020 ini memberikan bantuan sarana produksi budidaya ikan air tawar, khususnya lele.

“Selain ikan laut, kita juga punya kegiatan percontohan budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok. Penerima bantuan cukup sediakan lahan seluas sekitar 300 meter persegi. Budidaya Bioflok, dan biaya operasional (benih, pakan, obat-obatan) untuk satu kali siklus produksi sudah disiapkan lengkap” pungkasnya. (Hay)