MEDIAPUBLIKA.com – Calon Wakil Walikota Bandar Lampung 2025-2030 Nomor Urut 1, Ir. H. Aryodhia Febriansya SZP. S.H, berkomitmen untuk memberantas praktek pungutan liar (Pungli) perizinan hotel di Bandar Lampung.
Hal tersebut dikatakan Yodhi (Sapaan Aryodhia SZP), saat melakukan pertemuan dengan Insan Perhotelan Bandar Lampung, di Paray Hills Resto, Sabtu (9/11/24) siang.
Menurut Yodhi, praktek pungli perizinan hotel yang dilakukan oleh oknum di pemerintahan, akibat dari tidak jelasnya sistem yang ada, sehingga menimbulkan celah bagi oknum untuk melakukan negosiasi.
Yodhi menambahkan, dengan Bandar Lampung menjadi Smart City, dimana sistem digitalisasi berbasis online telah berlaku, kelak semua akan berjalan transparan dan mudah.
“Kalo udah jelas dan baku sistemnya, misal untuk pembangunan hotel 150 kamar biaya perizinannya jelas kan bagus, termasuk pembayaran juga dilakukan secara online. Ini kan belum, sehingga hal ini dimanfaatkan oknum untuk bernegosiasi,” tutur Yodhi.
Dengan diterapkannya sistem digitalisasi, selain menjawab keresahan biaya tinggi (high cost) yang dikeluarkan pengusaha hotel untuk perizinan akibat pungli, diharapkan juga memberi kemudahan bagi pengusaha perhotelan, sehingga mampu berkompetisi dengan daerah lain.
Sementara salah satu Pengusaha Hotel Bandar Lampung Friandi Indrawan mengatakan, melalui pertemuan yang dilakukan mampu menyatukan pemikiran keluarga besar industri perhotelan untuk mencari pemimpin yang pro dengan dunia usaha.
“Kami berharap kepada mas Yodhi dan ibu Reihana nanti jika resmi menjadi pemimpin di Bandar Lampung ini, tidak menjadikan dunia usaha sebagai sapi perah, sehingga kami bisa berusaha dengan mudah, murah dan nyaman,” kata Friandi.
Senada dengan Yodhi, Friandi mengatakan, meski saat ini iklim investasi menunjukan tren positif, namun masih terhambat oleh adanya birokrasi perizinan yang masih berjalan tumpang tindih dan high cost.
“Sudah diusulkan dari dulu kepada Pemerintah, untuk perizinan usaha agar dialihkan ke smart city, sehingga tidak adalagi negosiasi dengan oknum, itu yang membuat mahal,” imbuh Friandi.
Friandi juga berharap, dengan pemimpin yang baru nanti yakni Reihana Yodhi, dapat pro kepada dunia usaha, bisa membuat perubahan Bandar Lampung menjadi smart city tanpa ada tindakan yang Abuse Of Power (Arogan).
Selain itu Friandi juga mengatakan, bahwa pemerintah baru nantinya diharapkan juga dapat memberi reward kepada Insan Perhotelan, semisal hibah dalam bentuk pendidikan atau pelatihan karyawan hotel dan lainnya.
Hal tersebut lantaran Sektor Hotel dan Restoran menyumbang pendapatan yang cukup besar bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung
“Coba tolong dicek, sektor hotel dan restoran ini menyumbang pendapatan daerah bandar lampung lebih dari Rp.100 Miliar setiap tahunnya. Masa gak ada reward sama sekali kepada kami. Ini diharapkan juga bisa jadi perhatian bagi Pemimpin baru Bandar Lampung,” tandasnya. (Red)