MEDIAPUBLIKA.com – Komandan Korem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, bersama Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, mendampingi sekaligus mengamankan kunjungan kerja (Kunker) Presiden Joko Widodo di wilayah Provinsi Lampung, Kamis (11/07).
Kedatangan Presiden Joko Widodo di Provinsi Lampung, Kamis (11/07/2024) Pukul 08.00 WIB yang bertolak dari Lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, menuju Provinsi Lampung dengan menggunakan tiga unit Helikopter dengan jenis Heli Super Puma.
Setibanya di Stadion Jati Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Presiden Joko Widodo langsungkan menuju RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda, yang berada di Jl. Batin Tjindar Bumi No.14 B, Kedaton Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, untuk melihat secara langsung kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lampung Selatan, Presiden Joko Widodo akan melaksanakan beberapa kegiatan yang telah di agendakan, usai melaksanakan kunjungannya di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda, Presiden Joko Widodo melanjutkan peninjauan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan yang berada di Desa Bandan Hurip Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan.
Tiba di lokasi Pompanisasi Sawah Tadah Hujan Desa Bandan Hurip Palas Presiden Joko Widodo langsung melaksanakan peninjauan mesin pompa air dan bertatap muka dengan para petani sekaligus membagikan bantuan sembako sebanyak 400 kantong kepada warga masyarakat Desa Bandan Hurip dan Desa Mandala Sari.
Setelah melaksanakan peninjauan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan, Presiden Joko Widodo, melanjutkan peninjauan fasilitas SMA Kebangsaan dan meresmikan Gedung Jokowi Learning Center (JLC).
Di kesempatan tersebut Presiden RI Joko Widodo, menyampaikan bahwa siswa didik di SMA Kebangsaan Lampung Selatan dari 38 Provinsi bahkan Papua ada disini, artinya SMA Kebangsaan ini diakui secara nasional.
Apapun situasinya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul kita perlukan, karena kompetisi persaingan antar negara, infrastruktur sebaik apapun kalau sumber daya manusianya jelek, nanti hasil peringkat di rangking Word Competitive Rangking oleh Lembaga Survei.
“Untuk urusan teknologi, inovasi, kesehatan dan sains, dari sisi daya saing kita naik sampai 7 level, namun untuk pendidikan kita di rangking antara 57-58, padahal untuk urutan kemajuan kita di tingkat dunia di angka 27,” terangnya.
Presiden juga menyampaikan, kalau semua Menteri atau kita yang rejekinya banyak, seperti Pak Hatta, Pak Tohir mendirikan sekolah yang seperti ini masing-masing 10 saja, pasti rangking kita melompat dan kita akan menjadi sumber daya manusia unggul yang dibutuhkan negara.
“Ke depan negara yang cepat akan memenangkan negara yang lambat, bukan negara yang kaya yang akan memenangkan negara miskin, sekali lagi saya apresiasi atas pembangunan seperti SMA Kebangsaan ini,” katanya. (*).