MEDIAPUBLIKA.com – The Hurun Lampung sebagai pengembang kawasan Lampung Marriot Resort & Spa, secara resmi menyerahkan akses jalan sepanjang sekitar 1 kilometer dengan lebar 8 meter kepada Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Senin (3/2).
Akses jalan ini yang menghubungkan kawasan Mutun menuju Lampung Marriott Resort & Spa. Jalan yang dibangun sejak 2017 hingga 2024 ini memiliki spesifikasi ketebalan aspal 4 cm dan ketebalan beton 25 cm dengan total anggaran pembangunan sebesar Rp5,5 miliar.
Dalam seremoni penyerahan, Selphie Bong, perwakilan The Hurun Lampung, menceritakan perjalanan panjang pembangunan infrastruktur ini.
“Pada 2017, saya masih harus hiking dari Mutun menuju kawasan Marriott ini. Membawa brand Marriott ke Lampung bukan hal yang mudah. Saya bahkan memanggil konsultan dari Singapura, seorang ahli perhotelan dunia, tetapi rekomendasinya justru menyarankan untuk tidak membangun selama 20 tahun,” ujar Selphie.
Namun, semangat dan keyakinan The Hurun Lampung untuk membangun kawasan ini tak surut. Mereka tetap melanjutkan rencana dengan menggandeng operator dari Jakarta hingga akhirnya JW Marriott merespons positif. Selanjutnya, The Hurun Lampung juga berencana menghadirkan pasar UMKM dan pusat seni untuk memberdayakan ekonomi kreatif di kawasan ini.
Selain membangun jalan, The Hurun Lampung juga telah melakukan renovasi di SDN 14 Mutun sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Selphie berharap, ke depan Pemerintah Daerah dapat melanjutkan pelebaran jalan ini.
“Potensi pendapatan pajak dari JW Marriott sangat positif. Saya yakin hasil pajak ini dapat digunakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan ini,” tuturnya.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, menyampaikan apresiasi atas kontribusi The Hurun Lampung yang tidak hanya menghadirkan investasi wisata tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
“Dulu Pesawaran itu nothing, sekarang jadi something yang luar biasa. Marriott membawa konsep yang berbeda, bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga investasi lingkungan. Mereka melakukan budidaya terumbu karang, ikan hias, mutiara, hingga transfer knowledge kepada masyarakat. Kontribusi seperti ini luar biasa,” ucap Dendi.
Dendi juga mengenang perjuangan memperbaiki akses jalan ke Mutun. “Pada 2016 saya menjabat Bupati, pengecoran jalan dilakukan di luar akses jalan provinsi. Tahun 2020, The Hurun mengajukan izin untuk memperbaiki jalan akses ke Mutun. Setahun kemudian, ternyata tidak hanya diperbaiki, tapi juga dilebarkan dan di rigid hingga sekitar 1 km. Bahkan sebelum perusahaan ini aktif beroperasi, mereka sudah memberikan CSR dan bantuan alat berat saat bencana. Ini bukti nyata dampak positif investasi mereka,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Terpilih, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Lampung.
“Pemerintah ke depan tidak bisa bekerja sendiri. Tentunya, instrumen utama dalam lompatan ekonomi dan lokomotif pertumbuhan ini butuh dukungan dari teman-teman pengusaha. Dan tidak banyak pengusaha yang mau melakukan hal ini. Terima kasih,” ujar Rahmat Mirzani. (*)