Dwi Apriliani: Program OGAI Memberikan Sarapan yang Bergizi Kepada Anak – anak

BANDAR LAMPUNG49 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Permasalahan gagal tumbuh kembang anak (stunting) masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Indonesia, sekitar 20 juta rakyat Indonesia masih hidup di bawah kemiskinan. Salah satu dampaknya, sekitar 9 juta anak menderita stunting.

Bedasarkan informasi dari Unicef, Indonesia adalah salah satu negara dengan beban stunting dan wasting pada anak tertinggi di dunia.

Dalam upaya mewujudkan keseimbangan gizi bagi tumbuh kembang anak Indonesia, Humanity Medical Services Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bandar Lampung memulai aksi nyata melalui kegiatan penyuluhan, pembagian sarapan, dan pembagian susu untuk anak-anak di MI 1 Bandar Lampung.

Seluruh aksi ini merupakan rangkaian dari program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI), yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan membebaskan anak-anak Indonesia dari gizi buruk.

Dwi Apriliani dari tim relawan ACT Bandar Lampung menerangkan, bahwa pemenuhan gizi pada anak sangat penting dan sangat perlu diperhatikan. Program OGAI ini dimulai dengan memberikan sarapan yang bergizi kepada anak-anak sekolah, kegiatan ini nantinya juga akan rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah yang mayoritas muridnya berasal dari keluarga pra sejahtera.

“Untuk memberikan dukungan kepada anak-anak sekolah agar bisa mendapatkan sarapan yang bergizi, Insya Allah kegiatan ini akan kita laksanakan secara rutin disekolah – sekolah yang mayoritas murid berasal dari keluarga prasejahtera,” kata Dwi Apriliani, Jumat (19/121).

Dwi Apriliani melanjutkan pada aksi ini, ACT melibatkan guru-guru di sekolah, yang diharapkan nantinya guru dapat menjadi penyambung informasi ini kepada para orang tua murid mengenai pemenuhan gizi.

Melalui program OGAI, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak dapat meningkat sehingga Indonesia keluar dari kelompok negara dengan kekurangan gizi tertinggi.

“Pada Operasi Gizi Anak Indonesia ini kita akan banyak menggandeng sekolah-sekolah di Lampung khususnya di Bandar Lampung dengan tujuan dapat memenuhi gizi anak dengan menyediakan makanan yang bergizi, juga kita mengharapkan penyuluhan program ini bisa membantu guru untuk menyambung informasi kepada orang tua murid untuk peka terhadap gizi anak,” jelas Dwi Apriliani.

Desi, selaku Kepala Sekolah MIN 1 Bandar Lampung mengatakan program ini sangat positif dan memberikan apresiasi kepada ACT yang telah membuat kegiatan OGAI. Ia juga berharap agar program ini terus berlanjut agar semakin banyak yang peduli terhadap persoalan gizi anak.

“Alhamdulillah hari ini anak-anak diberikan sarapan yang sangat bergizi, kami sangat senang ketika mengetahui ACT akan melakukan penyuluhan disini, kami ucapkan terimakasih karena sudah peduli persoalan gizi untuk anak-anak, semoga operasi gizi ini terus berlanjut,” harapnya. (**).