GAK Siaga III, FRB Lampung: Waspada, Solid, Caring Before Sharing

BERITA25 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Merespons situasi status kewaspadaan akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) Selat Sunda yang meningkat dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga terhitung sejak Minggu 24 April 2022, Ketua Forum Relawan Bencana (FRB) Lampung, Deni Ribowo, membawa tiga pesan singkat.

Melalui siaran pers yang dipancarluaskan dari Bandar Lampung, Selasa 26 April 2022, Ketua FRB Lampung Deni Ribowo mengajak seluruh pengampu kebijakan dan pemangku kepentingan, serta rakyat Lampung dan Banten di seluruh wilayah pesisir potensial terdampak bencana alam gempa bumi dan tsunami ditimbulkan risiko terburuk erupsi GAK Selat Sunda untuk selalu waspada. Meskipun terpantau aktivitas erupsi GAK juga relatif dinamis, fluktuatif.

“Kewaspadaan tak boleh datang tiba-tiba. Kewaspadaan harus dilatih, diasah, dipupuk dini dan terus-menerus. Kita harus menjadi sahabat bencana yang tidak saja tanggap, sigap, tapi juga kaya diri akan pengetahuan mitigasi bencana dan mitigasi risikonya,” ujar Deni, anggota DPRD Lampung ini.

Kedua, pria yang juga koordinator relawan Deni Ribowo (DRB) Care mengatakan, seluruh pihak terkait seperti yang terus termanajerialisasi baik hingga kini tanpa dikomando tetap harus senantiasa solid.

“Kegotongroyongan harus terus kita pupuk menjadi kemanunggalan. Bencana alam gempa bumi dan tsunami Lampung-Banten pasca erupsi GAK 22 Desember 2018 harus jadi elemen penting pembelajaran,” ujar dia.

Disiplin tingkat tinggi, kesabaran ‘tingkat dewa’, dan kekompakan segenap sumber daya sistem kesiapsiagaan tanggap darurat dan mitigasi bencana dan risiko bencana, serta penanggulangan dampak bencana di seluruh jenjang satuan tugas, tandas Deni, menjadi hal yang tak bisa ditawar-tawar.

Mengingat, sebagaimana acap diingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sukses aksi kesiapsiagaan tanggap darurat, mitigasi bencana-risiko bencana, serta penanggulangan bencana dalam hal ini andaikata terulang gempa bumi-tsunami pasca erupsi GAK dan ragam dampaknya, akan mampu menyelamatkan sedikitnya 3,8 juta jiwa warga pesisir sekelilingnya.

Ketiga, dengan segenap kerendahan hati, FRB Lampung mengajak seluruh rakyat terutama di 8 kabupaten/kota berpotensi terdampak terbesar bencana vulkanik GAK yakni Lampung Selatan, Bandarlampung, Pesawaran, Tanggamus, serta Pandeglang, Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang di Banten, untuk senantiasa setia pada pesan “caring before sharing”.

“FRB Lampung mengamini seluruh pesan resmi BNPB, BMKG, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral; dan BPBD Lampung. Mari jaga nyenyak tenang kita tetap waspada tanpa hoaks dan berita palsu ini itu, info Gunung Anak Krakatau begini begitu tapi bukan dari sumber resmi,” ujar Deni memungkasi.

Sebelumnya, dalam diskusi daring bareng media, Selasa (25/4/2022), dari Jakarta, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia, Prof Dwikorita Karnawati meminta masyarakat waspada potensi tsunami efek peningkatan aktivitas erupsi GAK yang terus dipantau bersamaan muka air laut Selat Sunda, terutama (yang lebih sulit untuk dilihat): pada malam hari.

“Secara historis aktivitas GAK ini beberapa kali pernah menimbulkan tsunami, sehingga perlu disampaikan untuk mengantisipasi terjadinya tsunami peningkatan aktivitas GAK, BMKG Indonesia bersama PVMBG Badan Geologi terus memantau GAK dan muka air laut di selat Sunda,” ujar Dwikorita.

Sisi lain, Ketua FRB Lampung Deni Ribowo juga mengapresiasi jerih pengabdian jajaran Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Anak Krakatau PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM; di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten; dikepalai Deni Mardiono, di Desa Hargopancuran, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan dikepalai Andi Suandi. (*).