Event Lampung Investment Summit 2023 ini merupakan inisiasi Pemerintah Provinsi Lampung bersama Bank Indonesia Perwakilan Lampung dan Forum Investasi Lampung (FOILA) untuk terus meningkatkan iklim investasi positif di kuartal ketiga tahun 2023 yang bertujuan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan Investasi di Provinsi Lampung.
Event ini merupakan langkah terobosan Pemerintah Provinsi Lampung bersama stakeholder terkait untuk meningkatkan nilai investasi di Lampung, khususnya bidang pariwisata yang berkelanjutan dan energi terbarukan.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia Perwakilan Lampung dan Forum Investasi Lampung (FOILA) atas terselenggaranya acara Lampung Investment Summit 2023.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung yang telah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk terus bekerja keras menggali potensi dan peluang-peluang investasi yang berada di Provinsi Lampung melalui Forum Investasi Lampung (FOILA),” ucapnya.
Gubernur Arinal Djunaidi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah mendukung kegiatan Lampung Investment Summit 2023.
“Saya juga berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah mendukung acara ini, semoga kegiatan ini akan bermanfaat bagi pembangunan daerah dan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat baik di Provinsi Lampung maupun untuk masyarakat Provinsi Bali,” ungkapnya.
Posisi strategis Provinsi Lampung didukung dengan kesiapan berbagai infrastruktur, keberadaan jalan tol dan pelabuhan eksekutif menjadikan waktu tempuh Lampung ke pulau Jawa semakin cepat.
Lampung merupakan salah satu provinsi yang ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional. Produksi padi Tahun 2022 berdasarkan data SIScrop mencapai 3,3 juta ton dari target 2,8 juta ton, sedangkan pada Tahun 2023 ini produksi padi ditargetkan minimal 3 juta ton, sehingga Lampung dapat memberikan kontribusi nasional sebanyak 702 ribu ton, Jagung dengan produksi sebesar 3,28 juta ton, ubi kayu sebesar 6,7 juta ton, kopi dengan produksi sebesar 118.139 ton, tebu sebesar 184.006 ton, dan populasi sapi sebesar 878.649 ekor.
Lampung juga sebagai pemasok bahan pokok seperti beras, daging, telur, gula, buah dan sayuran ke beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan.
Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi produk primer dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani.
Berdasarkan data Kementerian Investasi Republik Indonesia/BKPM menunjukkan realisasi investasi di Provinsi Lampung sampai dengan bulan September tahun 2023 tercatat sebesar Rp. 7,9 Triliun, dengan total proyek sebanyak 4.970 yang terdiri dari 701 proyek PMA dan 4.269 proyek PMDN dan telah menyerap Tenaga Keja Indonesia sebanyak 15.042 orang.
“Pada event ini kami akan menawarkan beberapa proyek investasi yaitu Kawasan Wisata Terpadu Bakauheni Harbour City, Waste to Energy TPA Bakung, Dermaga Labuhan Maringgai, PLTS Terapung Bendungan Margatiga dan Bendungan Way Jepara, serta Taman Wisata Way Tebabeng yang secara detail nanti akan dipaparkan langsung oleh para pemilik proyek,” ucap Gubernur Arinal Djunaidi.
Selain promosi investasi, dilaksanakan juga Penandatanganan MoU Kerjasama Antar Daerah, antara Provinsi Lampung dengan Provinsi Bali dimana pada tahun 2016 yang lalu Pemerintah Provinsi Lampung dan Provinsi Bali telah melakukan Kerjasama Pengembangan Pariwisata daerah melalui kegiatan Lampung Tourism Business Meeting dan Pameran Pariwisata.
Pada Tahun 2023 ini Pemerintah Provinsi Lampung kembali menggagas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali pada sektor perdagangan, pariwisata, usaha kecil mikro, peternakan, perkebunan, tanaman pangan serta perikanan tangkap maupun budidaya perikanan.
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan nilai transaksi dan kualitas mutu barang produksi hasil industri kecil dan menengah di masing-masing daerah, meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun manca negara, menjaga ketersediaan bahan baku produksi pertanian, peternakan, dan perikanan, serta memacu pertumbuhan investasi di masing-masing daerah.
Gubernur berharap event ini dapat membuka peluang investasi yang sebesar-besarnya bagi Provinsi Lampung.
“Kami menunggu dan mengundang anda para investor untuk dapat berinvestasi di Lampung,” ucapnya.
Event promosi investasi mencakup kegiatan penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD), paparan pengelola proyek Investasi yang clean and clear di Provinsi Lampung, dan one on one meeting antara pemilik proyek investasi dan calon investor potensial.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Pemerintah Provinsi dan Perangkat Daerah Lampung dengan Pemerintah Provinsi Bali.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menegah Provinsi Lampung Samsurijal, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bobby Irawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Liza Derni, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Yuliastuti, dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lili Mawarti.
Pj Gubernur Bali, I Sang Made Mahendra Jaya menyambut baik inisiatif dari Pemerintah Provinsi Lampung dan menyatakan bahwa keberlanjutan investasi, ketahanan pangan, serta kerjasama antar daerah berperan penting di tengah konflik geopolitik global.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiono menyampaikan bahwa forum ini dilaksanakan dalam rangka mendukung ekonomi berkelanjutan yang berorientasi kepada lingkungan serta memberikan multiplier effect bagi peningkatan ekonomi secara luas.
Rangkaian kegiatan Lampung Investment Summit dilanjutkan dengan project presentation dari Bakauheni Harbour City, Labuhan Maringgai Domestic Pier, Way Tebabeng, dan Renewable Energy TPA Bakung.
Agenda one on one meeting antara project owner dengan investor dari Jepang, Tiongkok, dan Investor domestik menjadi penutup rangkaian kegiatan.
Juga dilanjutkan dengan penandatangan Kesepakatan Transaksi Antara Pelaku Usaha Lampung dan Pelaku Usaha Bali dengan total transaksi senilai Rp 8.713.500.000,-.
Seluruh penandatangan disaksikan langsung Gubernur Lampung, Pj. Gubernur Bali dan Kepala Kanwil BI Lampung Budiono serta perwakilan Kanwil BI Provinsi Bali. (*).