Gubernur Arinal Djunaidi Raih Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian

MEDIAPUBLIKA.com – Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma’ruf Amin menyerahkan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, di Aula Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (14/8/23).

Gubernur Arinal dinilai berhasil dalam pencapaian peningkatan produksi pertanian di Provinsi Lampung serta kontribusinya pada pembangunan sektor pertanian.

Gubernur Arinal Djunaidi berkomitmen penuh dalam memajukan Pertanian Lampung, termasuk peningkatan produksi pertanian. Berdasarkan data, capaian produksi padi tahun 2022 berdasarkan angka Siscrop sebesar 3,2 juta ton dari target 2,8 juta ton Sedangkan target produksi padi tahun 2023 sebesar 3 juta ton. Capaian ini menempatkan Provinsi Lampung termasuk dalam 6 provinsi yang berkontribusi terhadap produksi Nasional.

Sedangkan Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar 10,5% atau menempati urutan ke-1.

Adapun beberapa upaya yang dilakukan dalam mendukung capaian produksi padi antara lain yaitu fasilitasi bantuan benih pada lokasi perluasan areal tanam maupun dalam peningkatan indeks pertanaman; Pengamanan produksi dengan menekan populasi serangan OPT; Penerapan teknologi dan inovasi yang semakin digiatkan untuk meningkatkan produktivitas.

Kemudian, mengubah pola pertanian tradisional menuju pertanian modern; Penerapan peningkatan indeks pertanaman padi dari IP 1 menjadi 2, IP-2 menjadi IP-3 bahkan sudah ada petani menerapkan IP-4 meskipun hanya pada daerah tertentu yang telah menguasai dan menerapkan budidaya padi sehat. Penerapan peningkatan IP seluas 3.934 hektar; serta Petani juga sudah mulai mengenal dan menerapkan biosaka sebagai elisitor yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Dari upaya yang dilakukan, tahun 2023 tanam padi pada periode Oktober 2022 sampai dengan Juni 2023 sudah mencapai 503.171 hektar, meningkat 7.973 hektar dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 yaitu sebesar 495.198 hektar.

Tak hanya itu, juga dilakukan peningkatan koordinasi dengan instansi/OPD terkait terutama dalam sistem pengairan guna mendukung perluasan areal tanam padi. Tersedianya air dari bendungan Sekampung System bisa memberikan kontribusi peningkatan areal tanam padi sekitar 17.000 hektar, dan ke depan akan dioptimalkan bendungan Marga Tiga yang berdampak pada areal pertanaman padi seluas 15.000 hektar, serta ketersediaan embung sejumlah 43 unit.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa semua yang menerima penghargaan telah dinilai sukses memberikan peran dalam Pembangunan Pertanian dan Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian.

“Selamat dan sukses atas penghargaan yang telah diterima. Jangan berhenti terus berkarya untuk kemajuan Indonesia, agar Negara Republik Indonesia dapat terus dipandang besar dimata dunia, terima kasih atas sumbangsih nyata untuk Indonesia,” ujar Wakil Presiden.

Wapres mendorong mitigasi komprehensif dan kolaboratif untuk mengatasi ancaman krisis pangan akibat fenomena El Nino.

Hal itu, harus disikapi seluruh stakeholder mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan ancaman El Nino membuat wilayah Indonesia lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya.

Selama dua tahun terakhir, lanjutnya, sektor pertanian membuktikan mampu menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pemulihan pasca pandemi Covid-19, dampak perubahan iklim ekstrem, dan peningkatan ketegangan geopolitik internasional.

“Ketangguhan sektor pertanian makin diuji dengan adanya ancaman krisis pangan akibat El Nino, sehingga mesti ada upaya mitigasi risiko secara komprehensif dan kolaboratif,” kata Wapres.

Wapres mengatakan, sebagai penyedia pangan bagi lebih dari 278 juta penduduk, sektor pertanian mampu mencukupi suplai beras sepanjang 2022–2023. Produksi beras pada 2022 tercatat lebih baik dari 2021, yakni mencapai 31,5 juta ton. Pada tataran makro, sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten. Ekspor produk pertanian pada 2022 berkisar Rp658 triliun.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan bahwa Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian ini adalah sebagai wujud apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada para pihak yang telah membuktikan dedikasi, kerja keras, curahan tenaga, pikiran dan waktunya untuk mensukseskan pembangunan pertanian di Indonesia.

“Penghargaan ini diharapkan dapat semakin memotivasi berbagai pihak selama terlibat dalam pelaksanaan pembangunan di Sektor Pertanian,” ujar Menteri Syahrul Yasin Limpo. (*).