MEDIAPUBLIKA.com – Pembanguan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah terus dikebut dalam rangka menyiapkan diri sebagai daerah penyangga ibukota negara Nusantara (IKN).
Sulawesi Tengah juga menyiapkan diri sebagai pemain pangan lokal di industri pertambangan berskala internasional yang berinvestasi di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Gubernur Rusdy Mastura, mengatakan sejak 14 Januari 2022 pihaknya telah mengeluarkan surat investasi kepada PT. Agro Beja Kemanyangan di dataran Napu, Kecamatan Lore Timur Kabupaten Poso seluas 2.300 hektare.
Menurut Gubernur, perusahaan itu berinvestasi dalam mengolah lahan pertanian sebagai kawasan pangan dan holtikultura.
“Kawasan pangan Napu tersebut bertujuan untuk suplai pangan ke IKN, juga ke industri strategis nasional yaitu pertambangan di Morowali dan Morowali Utara,” kata Gubernur, pasca melaporkan program pembangunan yang mendukung kebijakan Pusat dalam hal pangan, investasi dan pemberdayaan masyarakat kepada Presiden Jokowi, di Jakarta. Rabu (15/11/23).
‘’Bayangkan industri itu sudah jalan dan suplai pangan dari luar Sulteng. Ini setahun lagi sudah akan kita sendiri yang suplai di perusahaan tambang internasional itu. Petani kita akan suplai sayur mayur dan pangan lainnya,’’ ujar Gubernur.
Deradikalisasi Poso
Selanjutnya, kata Gubernur, selain IKN dan suplai pangan industri tambang, alasan investasi pangan diprioritaskan Sulteng termasuk untuk mendukung program Deradikalisasi di Poso.
“Akan ada lahan nanti dikelola dalam program deradikalisasi. Tujuan menyerap untuk bersama-sama mengelola. Semua akan menjadi pemain bukan penonton,” katanya.
“Saya kira Itu tiga alasan subtansi mengapa Napu perlu investasi di bidang pangan. Jadi Jakarta jangan seenaknya saja pakai istilah bank-bank apa itu?,’’ ujar Gubernur yang akrab dengan sapaan Cudy.
Investasi PT. Agro Beja Kemanyangan
PT. Agro Beja Kemanyangan sudah mengelola setelah memperoleh izin investasi. Saat ini dalam proses pemetaan dan kegiatan lainnya.
Pihak PT Agro Beja Kemanyangan, Frans Utomo Lin menyebut perusahaannya melakukan investasi produktif.
Selain untuk kesiapan pangan usaha skala besar juga untuk pemberdayaan masyarakat sekitar dan membuka lapangan kerja di Poso.
Pihaknya, membuktikan keseriusan sejak 2022 telah melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku dalam hal investasi.
“Kita terus melakukan kegiatan di Napu sesuai peraturan. Kita dukung Poso menjadi kaya akan sumberdaya pertanian. Hingga kini semua sementara jalan, dengan baik,” katanya. (Red)