MEDIAPUBLIKA.com – Jalan Pangeran Tirtayasa, Campang Jaya, Sukabumi, bertebaran lubang. Lubang jalan tersebar mulai pertigaan Sukabumi, hingga pertigaan Ir Sutami.
Berdasarkan pantauan, Rabu, 3 Maret 2021, kerusakan terparah berada di sekitar depan pintu masuk Pasar Beringin, Campang Jaya, dan sekitar 50 meter sebelum PT Tekniko dari arah Ir Sutami.
Lubang berdiameter kurang lebih 0,5-1 meter, dan kedalaman sekitar 5-30 centimeter tersebar di sejumlah titik.
Pengendara yang melintas harus berhati-hati dan memperlambat laju kendaraannya. Terlebih kendaraan dengan bodi pendek seperti sedan, karena salah-salah bumper mobil bisa tersangkut di lubang jalan.
Terlihat beberapa lubang sudah ditambal oleh warga dengan tanah dan batu seadanya, untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Namun ketika hujan turun, tambalan itu kembali tergerus, dan lubang kembali menganga.
Khamidah (28) warga setempat mengeluhkan kerusakan jalan tersebut. Menurutnya, Jalan Tirtayasa sudah langganan rusak. Kalaupun diperbaiki, selang setahun atau paling lama dua tahun sudah rusak parah kembali.
“Di sini langganan rusak jalannya. Kami sangat tidak nyaman dengan kondisi ini, karena sangat membahayakan pengendara. Lubangnya dalam-dalam dan lebar,” Kata Khamidah.
Khamidah bilang, kondisi jalan rusak membahayakan pengendara motor, terlebih ketika posisinya di dibelakang mobil, terkadang tidak melihat ada lubang.
“Jalan rusak juga bikin banyak debu, rumah atau usaha yang di tepi jalan paling merasakan dampaknya. Kalau bisa cepet diperbaiki. Kalau perlu dibeton, biar awet jalan mulusnya. Kalau gak dibeton, setidaknya mobil besar dialihkan, jangan lewat sini,” ujar alumnus UIN Raden Intan itu.
Terlebih, pada Rabu pagi tadi, seorang pengendara motor juga terjatuh gara-gara tak menyadari ada lubang menganga, di sekitar depan minimarket Indomart Tirtayasa.
“Tadi pagi ada yang jatuh, ibu-ibu. Saya gak lihat bagaimana kronologi jatuhnya. Tapi yang pasti dia jatuh di dekat lubang jalan, dan cukup lama terkapar di aspal. Lalu warga sekitar membantu ibu itu bangun dan memindahkan motornya ke tepi jalan,” ungkapnya.
Keluhan serupa diungkapkan Saipul (50), warga kampung Beringin. Menurutnya, jalan yang berlubang sangat membahayakan pengendara, khususnya pada waktu hujan.
“Ngeri banget itu kalau lagi hujan kan lubangnya ketutup air. Sudah banyak korbannya, pengendara yang hampir jatuh gara-gara lubang jalan itu,” kata Saipul.
“Selain bahaya, jalan berlubang juga membuat sok motor cepat rusak,” imbuhnya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan, dan membuat kualitas jalan lebih baik lagi. Sebab, jalan tersebut dilalui kendaraan-kendaraan bertonase besar.
“Yang lewat sini kan truk-truk perusahaan, mobil-mobil gede. Ya wajar kalau cepat rusak jalannya. Kecuali kalau jalan ini dibeton, mungkin agak lebih awet,” kata dia.
Warga lainnya, Imelda Astari (28) mengaku sangat jengah dengan kondisi jalan berlubang itu. Menurutnya, jalan tersebut memang sudah seringkali rusak lantaran spesifikasi jalannya tidak sesuai dengan beban yang ditanggung.
“Ini kan salah satu akses jalan dari arah Tanjung Bintang ke Kota Bandar Lampung, maupun ke arah Bypass Soekarno Hatta. Kendaraan-kendaraan besar dari pabrik sebagian besar lewat sini, walaupun ada juga yang lewat Ir Sutami. Jadi sudah semestinya spek jalannya menyesuaikan dengan beban,” ucap Imelda.
Seharusnya, lanjut Imelda, Jalan Pangeran Tirtayasa dibeton seluruhnya agar tak cepat rusak. Apalagi, jika perbaikan jalan yang rusak dilakukan sangat lamban, maka berpotensi kerusakan jalan yang sangat parah, seperti terjadi pada sekitar tahun 2011-2013 lalu.
“Kalau cuma diaspal seperti ini, ya kemungkinan bakal cepat rusak lagi. Apalagi perbaikannya hanya tambal sulam,” pungkasnya. (**).