Karantina Pertanian Lampung Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai 674,4 Miliar

BERITA40 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Pemulihan ekonomi nasional harus terus dijaga secara serius agar perekonomian Indonesia bisa lebih cepat bangkit dan tumbuh. Sektor pertanian terbukti mampu sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional terlihat dimasa pandemi Covid-19 telah menunjukan kinerja yang menggembirakan. Dalam mengapresiasi kinerja ekspor sektor pertanian Badan Karantina Pertanian menggelar Gebyar Ekspor yang diikuti oleh 34 pintu ekspor salah satunya di Provinsi Lampung, Jum’at (31/12).

Gubernur Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Syaiful Dermawan dalam sambutanya saat acara tesebut mengatakan bahwa, sebagai daerah agraris tidak berlebihan jika Lampung cukup berperan penting dalam menyumbang produksi nasional, untuk beberapa komoditas unggulan kopi robusta, jagung, ubi kayu, gula, nanas kaleng dan pisang.

Dalam statistik, Lampung berkontribusi untuk produksi Kopi Robusta sebesar 22,63% dari produksi nasional, Lada Hitam berkontribusi 27,58% produksi nasional serta Nanas Kaleng yang merupakan pemasok 26% Kebutuhan Dunia, dan telah muncul beberapa komoditi ekspor pertanian lainnya seperti Manggis dan Porang.

“Saya berharap seluruh elemen dapat saling bekerjasama dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian Lampung dan menjaga kesinambungan pasokan, agar produk petani kita terus tembus ke pasar global,” ujar Syaiful Darmawan.

Sementara itu Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh. Jumadh dalam even gebyar ekspor ini menerangkan bahwa yang diekspor saat ini adalah sebanyak 85,04 ribu ton atau senilai 674,4 miliar rupiah. Dengan jumlah komoditas sebanyak 41 jenis, diantaranya adalah kopi biji, palm kernel expeller, minyak sawit mentah, lada biji dan nenas irisan dengan tujuan 63 negara.

Secara kumulatif, jumlah ekspor komoditas pertanian yang secara serentak melalui 34 pintu ekspor saat ini sebanyak 1.368.863 ton atau senilai 14,4 triliun dengan 124 negara tujuan yang lokus utama pelepasan ekspor berada di Makassar, Sulawesi Selatan.

Untuk Provinsi Lampung kinerja ekspor komoditas pertanian periode Januari – Desember 2021 mencapai 14,1 triliun, naik 138 persen dibanding tahun 2020 dan naik 233 persen selama kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir. Beberapa negara peminat komoditas pertanian terbesar di antaranya adalah China, New Zealand, Spanyol, Vietnam dan Italia.

“Kinerja ini tentu merupakan kolaborasi dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, para pelaku usaha dan petani yang terus mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks),” kata Muh. Jumadh.

Turut hadir dalam acara gebyar ekspor ini adalah, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kapolda Lampung, seluruh kepala dinas provinsi yang membidangi perindustrian, perkebunan, hortikultura dan ketahanan pangan, kepala kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan, Kepala Bea Cukai Bandar Lampung, General Manager PT.Pelindo II, DANLANAL Lampung, Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM), serta Instansi terkait lainya lingkup Kementerian Pertanian.

Muh. Jumadh juga menyampaikan, apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara pelepasan ekspor ini. Secara khusus, Karantina Pertanian Lampung menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi maritim Pelabuhan Panjang yang telah menyediakan tempat sebagai lokus utama acara gebyar ekspor ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *