Kasus Rudapaksa di Kemiling, Dewi Mayang Suri Djausal: Akan Kawal Sampai Selesai

POLITIK29 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun asal Kemiling, Kota Bandar Lampung, menjadi korban rudapaksa oleh seorang pria yang baru dikenalnya.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada awal Desember 2024 dan kini tengah menjadi perhatian publik.

Kasus ini terungkap setelah korban, NV, bersama keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung pada Senin (23/12/24).

Dalam laporannya, NV mengungkapkan bahwa ia mulai mengenal pelaku sejak November 2024.

Merespons laporan ini, anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Dewi Mayang Suri Djausal, menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini hingga selesai.

Dewi, yang mewakili Ketua Komisi IV Asroni Paslah, menegaskan pentingnya memberikan keadilan bagi korban sekaligus menghukum pelaku sesuai hukum yang berlaku.

“Komisi IV berkomitmen untuk mengawal kasus ini sampai tuntas. Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait agar pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum,” ujar Dewi Mayang, Selasa (24/12/24).

Untuk mempercepat penanganan kasus, Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), serta Komnas Perlindungan Anak Kota Bandar Lampung.

Langkah ini diambil guna memastikan proses hukum berjalan lancar dan memberikan efek jera bagi pelaku.

“Kami ingin pelaku dihukum seadil-adilnya agar menjadi pelajaran dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan,” tambah Dewi.

Selain itu, Komisi IV juga mendesak Dinas PPPA Kota Bandar Lampung untuk memberikan pendampingan khusus kepada korban, terutama dari segi psikologis, agar NV dapat segera pulih dari trauma dan kembali merasa aman.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan anak dari tindak kekerasan seksual. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban sekaligus mendorong upaya pencegahan agar insiden serupa tidak lagi terjadi di Kota Bandar Lampung. (*).