MEDIAPUBLIKA.com – Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bandar Lampung Djujuk Trihandayani menyatakan permohonan maaf atas insiden kesalah pahaman antara petugas keamanan Kantor BPN Bandar Lampung dengan dua wartawan yang terjadi Senin 24 Januari 2022 siang.
Jujuk didampingi para pejabat BPN Kota Bandar Lampung memastikan akan melakukan evaluasi terhadap management dan SOP pelayanan Kantor BPN. “Kami akan melaksanakan evaluasi mengenai hal ini,” kata Djujuk, yang langsung berkunjung ke Redaksi Lampung Post dan kantor LampungTv, Selasa (25/1/22).
“Kami atas nama Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dan petugas keamanan yang terlibat memohon maaf atas insiden yang terjadi pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar Pukul 12.00 siang di Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung terhadap wartawan Lampung post, dan Lampung TV,” kata Jujuk yang baru Desember 2021 bertugas di BPN Kota Bandar Lampung itu.
Jujuk memastikan tidak niatan atau unsur kesengajaan melakukan hal itu, apalagi melakukan intimidasi atau menghalang halangi kerja kerja wartawan. Karena hal itu terjadi spontan saja, dan tanpa ada unsur kesengajaan.
Jujuk menceritakan kronologis kejadian, pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 sekitar pukul 10.11 pagi, wartawan Dedi Kapriyanto datang bersama seorang temannya, yang diketahui bernama Salda, wartawan Lampung Post untuk bertemu dengan petugas BPN bermana Heru Setiyono.
Petugas sempat menginput data Dedi dalam aplikasi Buku Tamu Elektronik. Kemudian mereka menunggu, karena janji sekitar jam 14.00, baru bisa bertemu. “Mereka kemudian menunggu. Tidak lama berselang, Dedi dan temannya keluar dari Kantor Pertanahan,” kata Jujuk juga didampingi dua petugas satpam yang terlibat.
Jujuk mengaku tidak tahu jika ada wartawan datang. Karena saat itu memang menyiapkan tempat dan waktu untuk menerima perwakilan warga yang akan datang menanyakan soal sertifikat yang sudah lama tidak keluar.
“Saat kejadian itu saya sedang menerima perwakilan warga diruang rapat. Bukan unjuk rasa, akan tetapi mereka audensi dengan kami. Kami sedang menyiapkan bahan-bahan untuk warga. Sorenya baru tau sudah ada rame rame berita itu,” kata Djujuk.
Djujuk berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi mereka dalam menjalin hubungan BPN Kota Bandar Lampung dengan insan pers di Bandar Lampung. “Kami berharap situasi seperti ini tidak akan terulang kembali dan berharap hubungan kerjasama antara BPN dan pers terjalin dengan baik,” kata dia.
Hal senada diungkapkan Mira dan Wahyu, petugas keamanan yang sempat bersi tegang dengan dua wartawan tersebut. “Saya atas nama pribadi dan lembaga minta maaf jika saya salah,” kata Mira.
Hal senada diungkap Wahyu, yang mengaku tidak tahu aturan hukum apa itu UU Pers dan tugas wartawan. “Saya juga minta maaf jika saya salah. Saya tidak tau soal UU Pers dan tugas kerja wartawan. Sekali lagi saya minta maaf kepala Lampung Post dan LampungTV,” katanya.
Hadir mendampingi Kepala BPN Kota Bandar Lampung, Kepala sub bagian tata usaha Nina Windialika, Kepala Seksi penetapan hak dan pendaftaran Heru Setiono, Kepala seksi survei dan pemetaan Ferdinand, dan Tim Advokasi Hukum BPN Kota Bandar Lampung. (Red)