Lurah Rajabasa Jaya Melempem, Muin: Keluhan Warga Tidak Didengar

BANDAR LAMPUNG15 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Jalan Saburai dan Gemini Rajabasa Jaya Kota Bandar Lampung sudah hampir 10 tahun tidak tersentuh oleh aspal.

Salah satu warga Rajabasa Jaya, Hartono mengatakan kalau jalanan tempatnya itu sudah bertahun-tahun tidak mendapat perhatian dari Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Selasa (26/1/2021).

Apabila hujan turun pasti menggenangi jalan didepan rumah hingga menyerupai kubangan sawah dan tidak enak sekali dipandang.

“Kami warga Kelurahan Rajabasa Jaya meminta pak Wali Kota Herman HN untuk memperhatikan jalan kami yang rusak ini,” kata Hartono.

Menurut Hartono, Jalan rusak ini sangatlah menganggu mobilitas pengendara yang melintasi ketika jalan ini rusak, kalau tidak hati-hati bisa terpeleset.

“Dengan kedalaman kubangan seperti sawah itu sekitar 20 cm meter dan cukup dalam dan jalanan tersebut licin,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Hartono, sebaliknya ketika cuacanya panas maka akan debu yang banyak, bahkan warganya terkendala ISPA ketika musim kemarau.

Apalagi jalan Saburai ini bisa tembus ke Natar Lampung Selatan, begitu juga di Jalan Gemini ini bisa tembus ke Labuhan Dalam Tanjung Senang.

Ketua RT 03 Sukajaya Rajabasa menyampaikan, Jaya Muin memohon kepada Wali Kota Herman HN sebelum selesai masa jabatannya sebagai orang nomor satu di kota tapis berseri ini masyarakat-masyarakatnya meminta jalan ini diaspal.

“Jadi dengan dua jalan ini diaspal mulus ini bisa menjadi kenang-kenangan yang diberikan Herman HN kepada warga Rajabasa Jaya,” katanya.

Karena warga sangatlah menanti janji politik Herman HN ketika terpilih maka jalan di Bandar Lampung ini mulus semua.

“Jangan jalan ditengah kota saja yang diaspalnya, karena warga pinggiran kota madya seperti warga di Kelurahan Rajabasa Jaya ini juga butuh perhatian oleh Walikota nya,” tegas Muin.

Kelurahan Rajabasa Jaya ini sangatlah ramai penduduknya, kalau mau mengandalkan lurah setempat lama tidak ada pergerakannya.

“Harusnya sebagai pamong itu diharapkan lurah harus turun kelapangan untuk melihat dan mendengar keluhan warganya seperti jalan rusak,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan banyak beberapa jalan yang sudah jelek dan harus diperbaiki (aspal) ulang. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *