MEDIAPUBLIKA.com – Dalam debat kandidat Pilgub Lampung 2024, pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan dr. Jihan Nurlela kembali menegaskan visi besar mereka untuk membawa Lampung menuju kemajuan yang inklusif dan berkeadilan, sejalan dengan visi nasional Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam pidato pembukaannya, Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan tekadnya untuk ikut ambil bagian dalam gelombang kemajuan Indonesia, dengan Lampung sebagai salah satu pondasi utama yang mendukung tercapainya visi Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045. Ia juga menegaskan bahwa visi ini akan dilanjutkan dan diperkuat oleh Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto.
“Kami telah menetapkan visi ‘Bersama, Lampung Maju, Menuju Indonesia Emas’, yang didalamnya memuat tiga cita utama. Kami ingin Lampung menjadi pondasi bagi kemajuan Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sumber daya manusia yang unggul dan produktif, serta kehidupan masyarakat yang beradab, berkeadilan, dan berkelanjutan,” kata Mirza.
Visi tersebut dibangun berdasarkan tiga cita-cita besar yang mencakup:
- Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Mandiri, dan Inovatif.
Mirza menyoroti pentingnya meningkatkan pendapatan petani, peternak, nelayan, dan buruh, serta melompat kan pembangunan infrastruktur yang merata hingga ke pelosok desa.
“Kami ingin kemajuan ekonomi dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pelosok desa seperti Way Haru di Pesisir Barat hingga Pulau Sebesi di Lampung Selatan,” tambahnya.
- Sumber Daya Manusia Unggul dan Produktif. Lampung di bawah kepemimpinan Mirza-Jihan akan memprioritaskan pendidikan berkualitas yang dapat diakses seluruh masyarakat tanpa terkecuali, termasuk kelompok disabilitas. Mereka juga berkomitmen memberikan peluang yang luas bagi pemuda Lampung untuk bekerja atau berwirausaha, serta memastikan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
-
Kehidupan Masyarakat Beradab, Berkeadilan, dan Berkelanjutan.
Pasangan ini berencana melanjutkan pembangunan Kota Baru untuk mendukung pemerataan perekonomian dan meningkatkan kebudayaan serta peradaban di Lampung. Mereka juga berkomitmen untuk menjaga keharmonisan antaragama, adat, dan suku di provinsi tersebut.
Dalam pidatonya, Mirza menekankan bahwa keberhasilan mencapai cita-cita ini hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Kebersamaan adalah kuncinya,” tegas Mirza, “Lampung harus mampu melompat lebih jauh, dan kita tidak bisa hanya mengandalkan kemajuan yang normatif.”
Mirza mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk bersatu dan bekerja bersama, tidak hanya mengandalkan janji-janji normatif, tetapi bergerak bersama demi masa depan yang lebih baik. “Kita harus melompat bersama untuk menggapai cita-cita ini,” seru Mirza. (*)