MPW PKS Lampung Gelar Kajian Strategis Saatnya Perempuan Bersinergi dan Berkolaborasi

POLITIK1 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung menggelar kajian strategis bertajuk saatnya perempuan Lampung bersinergi dan berkolaborasi demi lampung berjaya, di Kopi Waw Sukadanaham, Tanjung Karang Barat, Minggu (28/3).

Menghadirkan perempuan-perempuan hebat di provinsi Lampung dari kalangan akademisi dan politisi seperti Ari Darmastuti, Handi Mulyaningsih, Mellyana Anwar (akademisi-dosen Fisip Unila), Ani Agus Puspawati (akademisi-dosen Fisip Unila), Dwita Ria Gunadi (anggota DPR RI asal dapil Lampung 2 dari partai Gerindra), Aprilliati (ketua fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung), Heni Nurmaini (ketua BPKK DPW PKS Lampung), Wulan Irodatiah (Psikolog Lampung) dan drg. Kiki Retno (anggota MPW PKS Lampung), diskusi berjalan dengan suasana yang hangat dan akrab.

Ketua Komisi III Bidang Ketahanan Keluarga MPW PKS Lampung Nenden Tresna Nursari yang juga sekaligus penggagas kegiatan ini mengatakan sudah saatnya kaum perempuan melakukan 3S dan 3B, apa saja itu , 3 S (Stop berkeluh kesah, stop saling menyalahkan, dan stop saling menjatuhkan). Lalu dilanjutkan dengan 3B (berbicara yang bermanfaat, bersinergi dan berkolaborasi)

“Jadi perempuan sekarang, khususnya yang tinggal Lampung harus saling support. Menyiapkan bekal dan kompetensi untuk tampil di ranah publik. Apa yg harus dipersiapkan oleh perempuan ketika dia akan berkonstribusi di ranah publik, bagaimana strategi dan aksi yg harus dilakukan oleh perempuan dan kapan kita harus memulainya, ini yang akan diskusikan pada kajian ini,” kata Nenden.

Ari Darmastuti, akademisi dari Universitas Lampung, mengatakan bahwa aspek lain penting yang harus diperhatikan oleh kaum perempuan ketika akan berkiprah di ranah publik maka hrs ditunjang atau didukung oleh kesiapan domestik, perbanyak aksi-aksi sosial, manfaatkan jejaring yang sudah ada, dan melaksanakan sistem tandem saat pencalegan.

Senada dengan itu, Handi Mulyaningsih mengatakan bahwa perempuan harus bersinergi dan berkolaborasi. Ada 3 hal penting untuk jalan perempuan tampil di ranah publik yaitu, pertama membangun trust masyarakat bahwa ketika perempuan yang terpilih akan makin sejahtera dan menurunkan tingkat korupsi, kedua membangun jejaring sebagai modal sosial dan ketiga penguasaan peta wilayah basis partai.
Anggota DPR RI Dwita Ria Gunadi mengatakan bahwa kendala perempuan untuk tampil di ranah publik adalah kurang percaya diri, ada juga yang memberikan stigma perempuan tidak layak di dunia politik.

“Kendala ini biasanya yang sering menghinggapi perempuan, tidak percaya diri dan stigma negatif perempuan tidak layak di dunia politik. Tapi ada juga disisi lain parpol yang tidak mensupport caleg perempuan berkualitas. Sehingga pertambahan jumlah perempuan di dunia politik tidak maksimal jumlahnya,” kata Dwita Ria.

Diakhir acara, Nenden selaku moderator menutup diskusi dengan berjanji bahwa hasil diskusi akan ditindaklanjuti menjadi bahan yang tersusun, menjadi grand desain dan road map perempuan yang menjadi rekomendasi untuk struktur PKS. Perempuan PKS siap bersinergi dan berkolaborasi untuk tercapainya 30% keterwakilan perempuan di parlemen. (**).