MEDIAPUBLIKA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung telah menyiapkan sejumlah solusi, untuk menyikapi lapangan pekerjaan yang minim.
Hal ini tentunya berdampak pada jumlah pengangguran yang meningkat, sebesar 0,01 persen. Harus diketahui pula bahwa hal ini berbarengan dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk di Bandar Lampung yang mencapai 1 persen.
“Pemkot telah menyiapkan beberapa solusi untuk menekan angka pengangguran itu, salah satunya meminta perusahaan untuk mengedepankan para pencari kerja di wilayah setempat,” kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Bandar Lampung, Rabu (26/3).
Hal ini tentunya, perlu dukungan dari perusahaan yang berinvestasi di Kota Tapis Berseri. Pemkot pun akan mengupayakan dari sektor pariwisata, karena dalam beberapa tahun terakhir jumlah hotel meningkat.
Ia menegaskan, sektor pariwisata harus bisa menerima para pekerja lokal Bandar Lampung minimal 10 persen.
“Seperti hotel, Red Doorz, dan sektor pariwisata lainnya, itu setidaknya 10 persen tenaga kerja dari warga Bandar Lampung,” tegasnya.
Sampai dengan saat ini menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dan solusi ini telah dijalankan dengan baik yang diharapkan jumlah pengangguran di Bandar Lampung bisa berkurang.
Eva juga menutut untuk semua pihak khususnya sekolah pariwisata untuk bisa meningkatkan SDM yang akan bekerja di sektor pariwisata.
“Peningkatan pendidikan bisa meningkatkan SDM bagi Bandar Lampung sehingga berdampak pada pengurangan angka pengangguran,” ujarnya.
Pemkot Bandar Lampung pun telah mengadakan berbagai pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda.
Meskipun sudah diberikan wadah pembelajaran itu, masih banyak anak muda yang kurang memanfaatkan kesempatan tersebut.
“Kalau pelatihan sudah banyak, tapi jarang terpantau oleh anak muda. Namun ada yang ikut pelatihan dan dapat membuka usaha sendiri,” ucapnya. (BP)
