Petani Tubaba Keluhkan Subsidi Pupuk, Ini Kata Komisi I DPRD Lampung Putra Jaya Umar

POLITIK39 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Distribusi pupuk subsidi kembali dikeluhkan petani. Kali ini datang dari para petani di Tiyuh Jaya Murni, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Putra Jaya Umar, mengungkapkan keluhan para petani terkait harga dan kelangkaan pupuk subsidi. Menurutnya, petani kesulitan mendapatkan pupuk, meski harga tebusnya telah melambung tinggi.

“Harga tebus satu kwintal pupuk, terdiri dari 50 kg Urea dan 50 kg Phonska, dipatok Rp360 ribu oleh kelompok tani. Itu pun barangnya tidak ada. Saya kaget,” ungkap Putra Jaya, Senin (21/7).

Ia menilai harga tersebut tidak wajar. “Seharusnya, harga tebus phonska dan urea itu 100 kg cuma Rp225 ribu (masing-masing 50 kg Urea seharga Rp112.500 dan 50 kg phonska seharga Rp112.500 ), tapi di poktan diminta Rp360 ribu,” tambahnya.

Lebih parah, kata dia, petani yang mencoba mencari pupuk hingga ke Mesuji harus menebus harga Rp400 ribu per kwintal. Kondisi ini dinilainya sangat memberatkan petani kecil.

Untuk itu, Putra Jaya mendesak Dinas Pertanian Tubaba dan Mesuji untuk turun langsung mengecek kondisi riil di lapangan. “Saya juga minta aparat penegak hukum yakni Kepolisian untuk sidak melakukan penyelidikan ke Kecamatan tersebut,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *