Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Samsudin juga meluncurkan Population Clock untuk memantau dan menampilkan data kependudukan Provinsi Lampung secara real-time.
Terkait seminar, Pj. Gubernur Samsudin menyampaikan materi tentang “Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045”.
Dalam paparannya, Samsudin mengatakan bahwa pembangunan keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa.
Menurutnya, generasi yang sehat, produktif dan berkualitas adalah Tujuan Program Bangga Kencana menuju Indonesia Emas 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun Indonesia Merdeka.
Ia menggarisbawahi bahwa rata-rata angka kelahiran total per-wanita usia subur harus tetap dikendalikan dikarenakan angka kelahiran ini berkaitan erat dengan kualitas kesehatan Ibu dan Anak, kesejahteraan keluarga, dinamika kependudukan dan stunting.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka Nasional Prevalensi Stunting tahun 2023 sebesar 21,5 turun sebesar 0,1% dibandingkan tahun 2022 sebesar 21,6%.
Prevalensi stunting Provinsi Lampung mengalami penurunan di atas rata-rata nasional, yaitu 0,3 dari 15,2% (2022) menjadi 14,9% (2023).
Samsudin menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting 2024 perlu dioptimalkan sebagai upaya pendampingan. Oleh sebab itu, sejumlah hal perlu diperhatikan. Yaitu fokuskan pada sasaran Keluarga Berisiko Stunting (KRS) khususnya Ibu Hamil dan Baduta (Bayi Bawah Dua Tahun).
Kemudian pendampingan Calon Pengantin, membentuk intervensi spesifik dan sensitif dan
penguatan kelembagaan koordinasi dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) disetiap tingkatan (Kecamatan dan Desa/Kelurahan).
Hal lainnya adalah perkuat kolaborasi lintas sektor untuk melakukan operasional di akar rumput/lini lapangan. Serta optimalkan peran Tim Pendampingan Keluarga (TPK) dalam pelaksanaan pendampingan keluarga.
Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, dari total 2.650 desa/kelurahan yang ada di Provinsi Lampung, telah berhasil dibentuk 2.650 Kampung KB atau 100% dari total desa/kelurahan yang ada.
Pada tahun 2024, Rumah Data Kependudukan Tiyuh Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat mendapatkan Apresiasi Pengelola Terbaik I Tingkat Nasional dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke-31 di Kota Semarang Jawa Tengah.
Samsudin berharap, Kampung Keluarga Berkualitas menjadi sarana bersama dalam melaksanakan revitalisasi Program Bangga Kencana termasuk program Percepatan Penurunan Stunting.
Ia juga berharap melalui Seminar Kependudukan ini, peserta khususnya mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang sama, sehingga terbangun komitmen dalam memperkuat kolaborasi progra, baik ditingkat pemerintah daerah maupun di lapangan.
“Jangan pernah lelah, jangan pernah berhenti untuk mencari peluang-peluang, untuk membangun Provinsi Lampung ini, karena disitulah kehebatan akan muncul pada saat kita dipaksa untuk berbuat sesuatu dan berkarya di Provinsi lampung. Saya berharap Itera ini menjadi pemikir-pemikir yang bisa menggerakkan provinsi lampung di masa yang akan datang,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, saat meluncurkan Population Clock, Samsudin didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati.
Population Clock sendiri merupakan alat yang digunakan untuk memantau dan menampilkan data kependudukan Provinsi Lampung secara real-time sehingga memudahkan masyarakat dan pemerintah dalam mendapatkan informasi terkini tentang jumlah penduduk, tingkat kelahiran, kematian serta migrasi di Lampung. (*)