MEDIAPUBLIKA.com – PWI Provinsi Lampung dan PT HK menyiapkan agenda seminar bersama dalam rangka membudayakan ketertiban berlalulintas di Jalan Tol. Pasalnya keberadaan jalan tol yang diakui menjadi salah satu sektor melajunya peningkatan ekonomi daerah itu kerap menjadi sorotan karena kelalaian pengguna jalan tol.
Hal itu terungkap dalam audensi Branch Manager PT HK Jalan Tol Terbeka di Kantor PWI Provinsi Lampung, Senin 18 Januari 2022. “Banyak hal yang harus dikomunikasikan dengan kawan kawan pers, terkait informasi informasi seputar jalur Jalan Tol,” kata Hanung
Menurut Hanung, Jalan Tol Trans-Sumatera adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818 km di Indonesia yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. Jalan Tol ini adalah jalur nadinya Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera dan kelanjutan dari Jalan Tol Jakarta-Merak.
“Tol Bakauheni-Terbanggi adalah pintu Sumatera,” kata Hanung, dihadapan Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah, Sekretaris Andi Panjaitan, Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan Juniardi, dan Wakabidang Siber Amirrudin Sormin.
Hanung menjelaskan, melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, Pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera. Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km dan akan beroperasi penuh pada 2024.
Sebagai pulau terbesar kedua di Nusantara dengan populasi melebihi 55 juta jiwa, Sumatera memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Dianugerahi beragam potensi alam dan komoditas berlimpah, mulai dari karet, minyak kelapa sawit, kopi, minyak bumi, batu bara, dan gas alam, pada tahun 2015 Sumatera menyumbang 22,21% produk domestik bruto (PDB) Indonesia, terbesar kedua setelah Jawa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
“Oleh karena itu, kemajuan dan keberlanjutan perekonomian Sumatera sangat penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan di kawasan tersebut. Jika pertumbuhan terhenti, perkembangan daerah sekitarnya pun akan terhambat. Dan ini butuh penyampaian informasi yang tepat oleh media,” kata dia.
Sedangkan menurut Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menyambut baik audensi tersebut. “Kita gagas rencana diskusi bersama media dan stakeholder terkait membudayakan ketertiban di Jalan Tol.
“Image-image negatif yang selama ini berkembang seputar jalan tol itu akibat minimnya informasi yang benar. Maka kita bangun komunikasi bersama pengelola Tol sehingga sosialisasi terkait informasi informasi seputar tol,” kata Wira.
Wira berharap dengan diskusi itu juga, sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol.
“Membangun budaya tertib di jalan tol bukan tanggung jawab PT HK saja, tetapi kita semua. Termasuk PWI di dalamnya,” ucapnya. (*).