MEDIAPUBLIKA.com – Ratusan relawan kemanusiaan dan potensi SAR akan mengikuti Gathering Nusantara Relawan Rescue (GNNR) di Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman Provinsi Lampung. Mereka terdiri dari 500 orang relawan, 60 personil Brimob Lampung, serta 15 Marinir.
Adapun peserta GNNR dari Provinsi Lampung, Bengkulu, Palembang, Sumatera Barat (Sumbar), Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Timur (Jatim). Mereka akan mengikuti kegiatan selama dua hari, Jumat – Minggu, 3 – 5 Maret 2023,
Koordinator Acara, Amriel Haq menyampaikan kegiatan GNNR mengusung tema “Bersama Kita Kuat, Bersama Kita Hadapi Ancaman Dan Bencana Indonesia” “Rescue is not a competition, Let’s CollaborAction”.
“Adapun bentuk kegiatan ini berupa latihan Bersama, berbagi pengetahuan, koordinasi, dan ramah tamah,” terang Amriel Haq, Kamis (2/3/23).
Amriel juga menyampaikan, ada beberapa tujuan yang diharapkan dari kegiatan GNNR ini. Diantaranya, menjalin Tali Silaturahmi antar sesama Relawan dari berbagai daerah dan menjalin kerjasama dalam upaya pengurangan resiko Bencana.
“Kemudian, berbagi pengetahuan dan berlatih bersama dan menyatukan visi dengan diskusi umum berkaitan dengan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi,” terangnya.
Sementara, lanjut dia, sasaran kegiatan GNNR ini adalah seluruh Relawan Kemanusiaan dan Potensi SAR dari berbagai Provinsi, sebagai penguatan jika terjadi bencana dengan skala yang membutuhkan dukungan dari Relawan Kemanusiaan dan Potensi SAR Propinsi terdekat.
“Dalam pelaksanaan Gathering Nusantara Relawan Rescue #1 ini akan dihadiri Potensi SAR Bengkulu, Potensi SAR Sumatera Selatan, Potensi SAR Lampung, Potensi SAR Banten, Potensi SAR DKI Jakarta, Potensi SAR Jawa Barat, Dan Relawan Kemanusiaan lainnya,” bebernya.
Lebih lanjut, kegiatan GNNR ini dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan sinergitas guna menyiapkan segala upaya untuk meminimalisir bencana. Seperti diketahui, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan memiliki frekuensi kecelakaan dan bencana alam yang cukup tinggi.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2022, Mencatat 3.383 kejadian melanda tanah air yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem.
“Saat ini suatu kewajiban bagi kita semua untuk bersama-sama Cepat Tanggap
Selamatkan Jiwa, Membangun serta Mengenal ekosistem dan Potensi Bencana sebagai dasar dalam menjaga keseimbangan alam bersama Sukarelawan dan Potensi SAR,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Forum Rescue dan Relawan Lampung, Deni Ribowo mengatakan, untuk pertama kalinya Provinsi Lampung menjadi tuan rumah GNNR yang akan diikuti oleh 8 Provinsi.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mempererat silaturahmi, solidaritas, serta memperkokoh relawan bencana yang ada di Lampung,” ujarnya.
Kegiatan ini digelar oleh forum Rescue dan relawan Lampung, bersama Basarnas, BPBD, Forum Relawan bencana Lampung, Polda Lampung, KOREM 043/Gatam, Pemprov, Brigif Marinir dan beberapa pihak yang terlibat aktif untuk mengikuti kegiatan ini.
Dalam kegiatan tersebut, Brimob Polda Lampung menerjunkan 60 personil atau dua peleton untuk mensupport kegiatan ini. Harapannya dari kegiatan ini agar Lampung benar-benar siap dalam hal pencegahan dan penanganan bencana di Lampung.
“Karena, bencana bisa terjadi kapanpun, dimanapun. Dan potensi SAR dan relawan bencana harus siap kapan pun dan dimana pun,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya memohon dukungan kepada seluruh elemen masyarakat Lampung agar kegiatan yang diikuti kurang lebih 700 peserta itu dapat berjalan lancar.
Terlebih lagi, pada saat kehadiran peserta di lokasi GNNR yang berada di Youth Camp, Hanura Pesawaran itu, lokasi di lapangan sudah disimulasikan dengan situasi bencana.
“Hebatnya lagi para relawan tidak diberi konsumsi. Mereka datang sendiri ongkos sendiri. Karena, Relawan tidak dibayar, bukan karena tidak berharga, tapi relawan tak ternilai,” pungkasnya. (*).