MEDIAPUBLIKA.com – Mendapati kritik dari berbagai pihak, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., memastikan dirinya akan mengawasi langsung proses lelang fisik RSPTN Unila.
Hal itu akan dilakukan Lusmeilia agar semua proses lelang dan hal-hal lainnya tetap berjalan sesuai koridor aturan yang ada dan tidak ada permainan dari panitia dan Pokja.
“Semua proses lelang termasuk RSPTN akan mengacu kepada semua prosedur dan aturan yang ada,” kata Rektor Unila, Prof. Dr. Lusmeilia, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (19//11/23).
Saat ini lelang masih dalam proses dan belum selesai. Baru tahap awal seleksi administrasi dan Kelengkapan berkas.
“Senin saya minta Humas klarifikasi dan tahapan prosedur yang akan dilakukan. Karena masih banyak tahapan-tahapan sebelum pengumuman pemenang,” jelasnya.
Menurutnya, Unila terbuka atas kritikan dari berbagai pihak apa lagi saat ini Unila sedang berproses menuju Universitas terkemuka di Indonesia dan dunia.
“Jadi terimakasih atas semua kritikan warga maupun media, kami tidak anti kritikan sepanjang itu untuk kemajuan Unila yang sama-sama kita cintai ini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pokja Universitas Lampung (Unila) pada lelang fisik Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unila di soal banyak pihak, Salah satunya dari Gabungan perusahaan konstruksi nasional Indonesia (Gapeksindo) Lampung.
Dikatakan dalam proses lelang proyek RSPTN terdapat hal-hal yang tidak sesuai prosedur, seperti saat rapat penjelasan kantor dan lapangan tidak dihadiri oleh pokja dan konsultan perencana.
Sehingga saat proses pengumpulan surat jaminan penawaran atau surat pernyataan jaminan penawaran yang berupa Bank Garansi atau Letter of Credit rekanan lokal tidak bisa menyerahkan jaminan tersebut kepada Pokja. (*).