MEDIAPUBLIKA.com – Sebanyak 133 mahasiswa Pendidikan Jasmani Universitas Lampung angkatan 2022, yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di wilayah Bali, Bromo dan Yogyakarta, terlantar dalam perjalanan pulang, di Rest Area Tol KM 360 Semarang-Batang, Jawa Tengah. Pasalnya Bus Kensya Trans Wisata, tidak bersedia mengangkut mereka karena persoalan pembayaran.
Padahal, para mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKL sejak 14 Januari 2024, di tiga lokasi yakni Bali, Bromo dan Yogyakarta, sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp4,1 juta/orang, sehingga total mencapai Rp545 juta. Biro jasa tour and travel berinisial LR yang dipilih untuk mengawal keberangkatan mahasiswa itu belum membayar pelunasan kepada pemilik Bus Kensya Trans Wisata.
“Ibu Rektor, tolong kami mahasiswa Pendidikan Jasmani yang mengikuti kegiatan KKL telantar di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360. Karena, pengemudi Bus Kensya Trans Wisata tidak ingin membawa kami,” kata salah satu mahasiswa Unila kepada wartawan, melalui ponselnya, Sabtu 20 Januari 2024 sore.
Menurut Mahasiswa, alasan sopir tidak ingin membawa mahasiswa Unila kembali ke Lampung, karena biro jasa tour and travel belum membayar penyewaan Bus. “Untuk kegiatan KKL ini, kami bayar Rp4,1 juta. Dan, dananya langsung di transfer ke rekening pribadi LR. Namun, saat berangkat LR tidak ikut,” kata mahasiswa itu kesal.
Ternyata, lanjutnya, dalam perjalan ini ada masalah saat di Bali mereka sempat akan ditinggal. LR belum melunasi pembayaran sewa tiga Bus Kensya Trans Wisata Rp30 juta. Dengan rincian, masing-masing Bus Rp10 juta. “Bahkan di Bali, kami mau ditinggal oleh sopir. Tapi, pemilik Bus masih baik hati tidak telantarkan kami, sampai menunggu adanya pelunasan dari pihak biro jasa tour and travel,” tukasnya.
Dia menyebutkan, sampai saat ini dirinya bersama mahasiswa lain masih di Rest Area Tol Semarang-Batang Km 360 Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Provinsi Jateng. “kami masih di Rest Area ini,” katanya, diamini teman-temannya.
Menanggapi hal itu, pihak Rektorat Unila belum memberikan tanggapan. Dikonfirmasi hp Rektor dan humas Unila dalam kondisi tidak aktif. (Red)