MEDIAPUBLIKA.com – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung Made Bagiasa Mengatakan, Anjloknya harga singkong tersebut di akibatkan banyaknya petani yang saat ini menanam Singkong.
“Jadi, untuk mensiasati itu ketika harga Singkong sedang turun, para petani bisa menanam dengan Jagung ataupun komoditi lainnya,” kata Politisi Golkar Made Bagiansa, Rabu (3/3).
Sehingga, menurutnya jika pabrik tersebut sulit untuk mendapatkan Singkong, otomatis harga itu dapat naik, dan petani dapat hasil yang memuaskan.
“Jadi pernah kejadian, harga Singkong menjadi Rp 1.600 perkilogram, jadi semua nanam Singkong, sehingga kebanyakan suplai kan, jadilah penurunan harga singkong,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia berharap petani tersebut , harus pintar untuk membagi tanaman dengan komoditi yang lain.
“Sehingga harapan dari kami ini pabrik yang butuh Singkong, jangan kita yang melebihi kebutuhan produksi, jadi harga Singkong bisa stabil,” harapannya.
Ia berharap, kepada pemerintah pusat untuk memberhentikan impor Singkong tersebut.
“Kami berharap kepada pemerintah pusat agar kebijakan impor di stop saja, kan Singkong banyak di Lampung, itu harapan nya, itu kuncinya,” tutupnya. (**).