MEDIAPUBLIKA.com – Wakil Ketua III TP PKK Provinsi Lampung Erna Suud Hanan mewakili Ketua TP PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal melakukan kunjungan kerja di Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Selasa (18/10/22).
Kunjungan tersebut dalam rangka Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Desa Model Konvergensi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dan sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis dari TP PKK Provinsi Lampung dan sejumlah OPD Pemprop Lampung.
Wakil Ketua III TP PKK Erna Suud Hanan yang menyampaikan sambutan tertulis Ketua TP PKK Provinsi Lampung, mengatakan, bahwa sejalan dengan arahan Pemerintah Pusat dan agenda kerja Pemerintah Provinsi Lampung, maka pada tahun ini TP PKK Provinsi Lampung sebagai mitra Pemerintah, memprioritaskan 3 isu utama yaitu “Pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan pencegahan stunting”, yang sekaligus menjadi tema kunjungan kerja pada hari ini.
“Isu pemberdayaan perempuan hakikatnya bukan menjadikan ibu-ibu sebagai pesaing bagi bapak-bapaknya, tapi ibu-ibunya diharapkan bisa menjadi mitra dan pelengkap bagi bapak-bapaknya serta bisa menyiapkan anak-anaknya menjadi generasi berkualitas,” ucapnya.
Erna Suud Hanan juga menjelaskan, Kenapa permasalahan stunting atau kerdil ini menjadi sangat penting, karena stunting akan berakibat pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.
“Meskipun berdasarkan data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) capaian Provinsi Lampung dalam penurunan stunting sudah cukup baik, dari 26,26% pada tahun 2019 menjadi 18,15% di tahun 2021 (dibawah nasional 24,4%), akan tetapi masih dibutuhkan kerja keras kita semua untuk mewujudkan Provinsi Lampung bebas stunting masih sangat diperlukan,” katanya.
Hal itu lah yang melatarbelakangi kunjungan kerja Tim Penggerak PKK pada hari ini yang dilaksanakan bersinergi dengan beberapa OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung seperti Dinas Kesehatan; BKKBN; Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Dinas PMD; Dinas Pertanian; Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
“Dan kami menjadikan desa ramah perempuan dan peduli anak sekaligus desa konvergensi penanganan dan pencegahan stunting ini sebagai contoh ideal kelembagaan dan kegiatan minimal yang seyogyanya ada dalam suatu kelurahan sebagai unit pemerintahan terkecil,” ucapnya.
Ini juga menjadi contoh keroyokan program oleh OPD pada lokus yang sama mulai dari pendataan yang akurat sebagai dasar kebijakan pelibatan perempuan dan anak dalam proses musrenbangdes; penguatan usaha ekonomi bagi ibu-ibu keluarga berencana; pemenuhan hak anak di sisi kesehatan dan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, revitalisasi posyandu, PAUD holistik integratif, sekolah ramah anak dan pusat kegiatan anak, pemenuhan gizi keluarga dengan penguatan KWT dan pemanfaatan lahan paket kebun, kandang, dan kolam serta kemampuan ibu-ibunya untuk mengolah makanan bergizi; pola pengasuhan keluarga yang baik dan penguatan remaja menjadi konselor sebaya
dan yang paling penting adalah ibu-ibu PKK yang dapat menjadi penggerak di kelurahan.
Erna Suud Hanan berharap Tiyuh Gilang Tunggal Makarta ini akan dapat menjadi tempat belajar sekaligus memotivasi desa/kelurahan lain yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat ini dalam pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan yang sama Pj Bupati Tulang Bawang Barat, Zaidirina, mengatakan, Prevalensi Stunting adalah ancaman nyata bagi masa depan Indonesia. “Prevalensi Stunting tidak semata berdampak di sektor kesehatan, namun juga berdampak pada pertumbuhan penduduk serta perekonomian nasional,” kata dia.
Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia atau SSGI pada tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kabupaten Tulang Bawang Barat terdata sebesar 22,1 %, atau menduduki peringkat ke-4 dari 15 Kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dengan angka prevalensi stunting tertinggi.
Dalam kesempatan itu juga dilangsungkan penyerahan bantuan secara simbolis yakni
TP PKK Provinsi Lampung:
– 1 orang penerima MESIN JAHIT PORTABEL
– 1 orang penerima OVEN
– 1 orang penerima KURSI RODA DEWASA
– 1 orang penerima ALAT BANTU JALAN
– 1 orang penerima ALAT BANTU DENGAR
Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan:
– 1 orang penerima 2.500 butir telur
– 1 orang simbolis penerima bantuan 200 DOC KUB
BKKBN:
– 1 orang penerima 1 set alat masak
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak:
– 1 orang penerima bantuan bantuan 20 rompi
– 1 orang penerima bantuan 20 paket kelengkapan sekolah dan alat tulis
Dinas Kelautan Dan Perikanan:
– 1 orang penerima simbolis bantuan PMTAS berbahan dasar Ikan.
– 1 orang penerima budikdamber
Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura:
– 1 orang simbolis penerima paket buah dan sayuran
Bantuan yang diserahkan di Stand:
-
Pemberian Makanan Tambahan Ke 5 Balita & Ibu Hamil dan simbolis Apron untuk Ibu Menyusui & 400 butir telur rebus dari Keswan (POSYANDU)
-
Bantuan Paket Kebun (1 paket buah” an dan dan 1 paket sayur” an)
- Paket Kolam (20 budikdamber)
- Paket Ternak 200 bibit ayam DOC KUB. (*).