MEDIAPUBLIKA.com – UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) resmi menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) berdasarkan arahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, melalui Surat Nomor B-1326 dan Kepdirjen Pendis Nomor 4201.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen baru di perguruan tinggi keagamaan, dengan UIN RIL sebagai salah satu perguruan tinggi penyelenggara.
Ketua Pelaksana PKDP, Profesor Andi Thahir, mengungkapkan bahwa program PKDP tahun ini memiliki kuota sertifikasi sebanyak 5.000 peserta untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 2.000 peserta untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).
Pelaksanaan program berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 2 hingga 10 November 2024, dengan metode kombinasi daring dan luring.
“PKDP di UIN RIL diikuti oleh 245 peserta, dengan 205 peserta berasal dari Lampung dan 40 peserta lainnya dari luar provinsi. Mereka dibagi menjadi enam kelompok,” jelas Prof. Andi Thahir dalam wawancara, di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, Selasa (5/11/24).
Peserta merupakan dosen yang terdaftar dan divalidasi dalam sistem PDDikti.
“Para peserta PKDP kali ini mewakili 35 perguruan tinggi, di mana 30 perguruan tinggi berasal dari Lampung, sedangkan lima lainnya dari luar provinsi, seperti Bengkulu dan Bengkalis,” jelas Prof Andi.
Dari UIN Raden Intan sendiri, terdapat 59 dosen yang berpartisipasi dalam program ini.
Pelaksanaan PKDP dibagi ke dalam dua periode: Angkatan 1, 2, dan 3 menjalani program pada tanggal 2 hingga 7 November 2024, sementara Angkatan 4, 5, dan 6 dari tanggal 5 hingga 10 November 2024.
“Setiap angkatan mengikuti program dengan dua hari luring dan empat hari daring, kecuali Angkatan 6 yang terdiri dari peserta luar Lampung yang menjalani seluruh program secara daring,” urai Prof Andi.
Program PKDP ini terdiri dari tiga tahap kursus, yaitu In Service Course I, On Job Course, dan In Service Course II.
“Untuk mendukung keberhasilan program, sebanyak 138 narasumber dilibatkan, terdiri dari 42 narasumber pada tahap In Service Course I, 72 narasumber pada On Job Course, dan 24 narasumber pada In Service Course II,” jelasnya.
Narasumber utama termasuk Muhammad Aziz Hakim, Kepala Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, serta Ummu Shofiyah, Kepala Seksi Pengembangan Profesi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Prof. Andi menegaskan bahwa melalui program ini, diharapkan para dosen pemula dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka, sehingga mampu mendukung kualitas pendidikan di perguruan tinggi keagamaan di Indonesia. (*).