MEDIAPUBLIKA.com – Budi Yuhanda, Wakil Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon kepala daerah (Paslonkada) Kabupaten Mesuji Nomor urut 02 Elfianah-Yugi, angkat bicara terkait viral nya video Calon Bupati Mesuji, Elfianah di media sosial setelah pernyataannya saat kampanye bahwa masyarakat yang mendukung dan memilihnya sebagai Bupati akan mendapat tempat di surga.
Menurut Budi, salah satu program unggulan paslon 02 Elfianah-Yugi Wicaksono adalah menyantuni anak yatim.
“Nah, Bu Elfianah ingin menjelaskan program ini dalam perspektif Islam, bahwa menyantuni anak yatim selain kewajiban kita sebagai sesama muslim, juga merupakan kewajiban negara. Dan ternyata dalam islam menyantuni anak yatim memiliki keutamaan, sesuai dengan Hadis Riwayat Bukhari sebagai mana yang disampaikan oleh ibu Elfianah,” jelas Budi Yuhanda, Senin (28/10).
Untuk itu, Budi menegaskan dirinya merasa perlu memberikan penjelasan kepada publik, bahwa program yang baik adalah program yang bisa tereksekusi atau terealisasi, indikatornya adalah adanya regulasi dasar hukum yang mengaturnya.
“Ini termaktub dalam pasal 34 UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, tinggal teknisnya saja menyesuaikan regulasi dibawahnya, artinya program ini bisa terlaksana secara aturan,” terang Ketua DPD Partai NasDem Mesuji ini.
Menurut legislator DPRD Provinsi Lampung tiga periode ini, yang menjadi pergunjingan adalah adanya narasi Elfianah yang mengatakan “hai pendukung 02” dan seterusnya.
“Dapat kami jelaskan bahwa kalau kita melihat video secara utuh, diam awal sambutan Ibu Elfianah selalu menyampaikan mencuplik surat Al-Isra dalam Alquran bahwa kelak di akhirat kita semua akan dimintai pertanggungjawaban baik hati, lisan, ucapan, mata dan semuanya. Nah, dalam rangka menjelaskan pertanggung jawaban itu, Bu Elfianah memberikan kiasan atau analogi nya,” jelas Budi lagi.
“Jadi, bukan paslon 02 atau Ibu Elfianah yang menjanjikan surga, tetapi bisa jadi kalau anda memilih ikhlas dan yakin dengan program ini, bisa saja menjadi wasilah atau perantara kita masuk surga,” tambah Budi.
Anggota Fraksi NasDem Lampung ini juga menjelaskan, Elfianah sudah puluhan tahun menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Mesuji, tentunya perilaku maupun ucapan akan diwarnai dengan ke muslimatan beliau. “Contoh ada seorang kyai atau ulama yang tiba-tiba maju menjadi calon di pilkada, apakah karena ia nyalon lantas kyai atau ulamanya hilang? Lalu pas sambutan ia tanggalkan? Kan tidak toh, atau dia seorang akademisi ataupun profesor, lalu ia nyalon apakah ilmu akademisinya ditanggalkan? kan tidak toh? Nah begitu juga Bu Elfianah sebagai ketua muslimat, yang kita tahu di dalam semboyan mars hymne muslimat, alquran, hadist, ijma merupakan pedoman mereka. Adalah hal yang wajar dan sangat bagus jika ia mencuplik hadist apalagi berkaitan dengan program,” urai Budi, mencontohkan. (*)