MEDIAPUBLIKA.com – Anggota DPRD Bandar Lampung Agus Djumadi mengingatkan kembali rencana pemindahan jalur Kereta Api (KA) Babaranjang keluar dari Kota Bandar Lampung sudah digaungkan sejak bertahun-tahun lalu.
Menurut Agus, wacana pemindahan jalur KA Babaranjang hingga kini belum ada wujud nyata yang terlihat. Wacana itu sempat “menghilang”, namun muncul lagi seiring kedatangan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi ke Lampung beberapa tahun lalu.
“Saat wacana pemindahan jalur KA Babaranjang mengemuka warga Bandar Lampung pun menyambut rencana ini dengan senang hati. Karena KA Babaranjang tidak akan lagi masuk ke tengah kota. Selama ini warga Bandar Lampung sering jadi ‘korban’ kemacetan akibat KA Babaranjang. Sekali lewat, KA Babaranjang dapat memakan waktu hingga 30 menit karena panjang keretanya bisa mencapai 60 gerbong,” kata Agus, Selasa, (12/10/2021).
Ketua Fraksi PKS ini melanjutkan, jika melihat ke belakang, rencana pemindahan jalur KA Babaranjang ini sudah diteken oleh Gubernur Lampung, Ridho Ficardo bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada bulan Juli 2017 lalu. Dari kesepakatan itu, dinyatakan pembangunan rel (short cut) dari Tegineneng ke Tarahan akan dimulai pada tahun 2018.
Namun seiring waktu berjalan, tak ada tanda-tanda pembangunan akan dimulai. Dari beberapa kali rapat persiapan pembangunan short cut, belum ada konsep nyata yang muncul ke permukaan. Bahkan rencana pembangunan short cut jalur KA ini pemerintah pusat belum menyiapkan dana di APBN.
Masyarakat percaya dan terus berharap penuh kepada pemerintah pusat maupun provinsi untuk segera menuntaskan keluhan masyarakat yang sudah resah dan gundah terhadap permasalahan kereta api (KA) Babaranjang ini yang kerap kali mengganggu aktifitas lalulintas warga
“Jadi masyarakat ini menutup mata lah kepada pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi, silakan menggunakan dana APBN maupun APBD atau menggandeng pihak swasta untuk segera mencari solusi untuk menuntaskan permasalahan ini, ungkap masyarakat kepada kami sebagai perwakilan masyarakat di DPRD Kota,” ujar Agus.
Kini, masyarakat kembali diberikan ‘angin surga’ rencana pembangunan KA Babaranjang yang bisa menjadi solusi kemacetan. Masyarakat jelas menunggu bukti nyata, karena wacana ini sudah 3 tahun berlalu.
“Jangan sampai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah pudar lantaran hanya dicekoki rencana-rencana melulu, tanpa ada realisasi,” tutupnya. (Hendro).