MEDIAPUBLIKA.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) gelar Musyawarah Daerah (Musda) IV Kota Metro dengan Tema “Membangun Khoiru Ummah Menuju Metro Maju dan Mandiri”, di Vintage Cafe, Tejo Agung, Rabu (31/03/2021).
M. Soleh selaku Ketua MUI Kota Metro dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan implementasi pedoman dasar MUI, Musda ini memiliki makna yang penting yakni penyampaian pengurus dalam kepengurusan.
Keaktifan pengurus di tengah kesibukan merupakan dasar dalam memperhatikan dasar untuk aktif dalam kepengurusan yang akan datang. Pada tahun 2020 MUI terkena refocusing pendanaan dari Pemkot sehingga tidak ada laporan yang bisa dilaporkan.
“Adapun kendala yang dihadapi MUI adalah sarana transportasi, mobilisasi kegiatan seperti kendaraan dinas belum ada, pendanaan dari APBD sangat minim dan tidak memiliki sekretariat sendiri. Untuk itu MUI berharap dapat segera dikabulkan dan direalisasikan oleh Pemkot,” ucapnya.
Sedangkan menurut Sekretaris Umum MUI Provinsi, Basyarudin Maisir juga mengatakan tiga peranan MUI yang harus dipahami, bahwa MUI adalah pelayanan umat, bukan dilayani tapi melayani. Untuk itu, harus dapat menjawab masalah umat Islam di Kota Metro.
“MUI sebagai penuntut umat sehingga dapat berperan dan menentukan umat agar dapat memahami yang halalan toyiban, kemudian MUI harus bisa menjaga akidah umat Islam agar tidak terpengaruh paham radikal dan intoleransi, sehingga dapat membentengi umat Islam. Kemudian terkait masalah fatwa dan vaksin, peranan MUI sangat penting di tengah masyarakat, MUI juga sebagai mitra pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Metro Wahdi dalam sambutannya mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan MUSDA ke-IV MUI Kota Metro tahun 2021, yang diharapkan akan menghasilkan keputusan yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat di Bumi Sai Wawai.
“Melalui Musda ini, MUI diharapkan dapat melahirkan program kerja sekaligus memilih pengurus MUI Kota Metro yang bertujuan untuk menetapkan kebijakan dan untuk meningkatkan peran serta ulama khususnya MUI Kota Metro dalam membangun hubungan relasi yang positif dalam tatanan kehidupan beragama yang rukun dan damai serta bersinergi demi terwujudnya Kota Metro yang berpendidikan, sehat, sejahtera dan berbudaya,” katanya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa MUI merupakan wadah musyawarah dan wadah silaturahmi para ulama, zuama dan cendekiawan muslim yang mempunyai cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik, guna membangun masyarakat yang di ridho oleh Allah SWT.
“Mudah-mudahan melalui Musda ini, dapat memberikan masukan dan solusi terhadap permasalahan pembangunan di Kota Metro, karena itu seluruh pengurus MUI Kota Metro dapat semakin cermat dalam menyikapi berbagai perkembangan dan tuntunan peradaban,” tutupnya. (**).