Arinal Djunaidi Sampaikan Tiga Subsektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

MEDIAPUBLIKA.com – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan 3 subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif andalan Lampung di depan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menkop UKM Teten Masduki dalam Opening Ceremony Lampung Begawi, yang berlangsung secara virtual, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Kamis (9/9/2021).

Dalam acara bertema “Bersinergi Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Lampung Melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Ekonomi Syariah dan Digital” tersebut, Gubernur bertekad mengembangkan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja baru.

Gubernur Arinal menyebutkan dari 17 Subsektor Ekonomi Kreatif, Provinsi Lampung memaksimalkan 3 subsektor yang menjadi andalan yaitu kuliner, fashion dan kriya.

“Wisatawan domestik maupun mancanegara dapat menikmati makanan khas Lampung dan sekaligus berbelanja kain khas Lampung seperti kain tapis, sulam usus dan lainnya,” ujar Gubernur Arinal.

Seperti diketahui, kondisi pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh sektor usaha termasuk sektor UMKM. Hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kinerja usaha, produktifitas dan pemasaran hasil-hasil produksi UMKM.

Berdasarkan survey dari Bank Indonesia terhadap 2.970 responden UMKM, sebanyak 70,3 persen UMKM bertahan karena memanfaatkan platform digital dan bergabung dalam korporatidasasi.

Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung telah memiliki program yang dilakukan antara lain melalui pendampingan dan kemitraan, penguatan kelembagaan, fasilitasi pembiayaan, jaringan usaha dan pemasaran berbasis digital kepada192.234 UMKM yang tersebar di 15 Kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

“Secara digital, pemerintah Provinsi juga telah mengambangkan aplikasi Karyu Petani Berjaya (KPB), Aplikasi Pasar Berjaya dan Aplikasi Sigap (Sistem Informasi Harga Pasar),” kata Arinal.

Arinal menilai Lampung sebagai gerbang Sumatera memiliki potensi pertumbuhan ekonomi baru dalam sektor pariwisata. Sektor pariwisata sendiri telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2021 sebesar 6,69 persen.

Menurut Gubernur Arinal, potensi sumber daya alam yang besar di Provinsi Lampung dapat terus dikembangkan menjadi destinasi wisata serta mendukung peningkatan sektor pariwisata daerah.

“Kekayaan alam Provinsi Lampung memiliki atraksi yang dapat disuguhkan pada wisatawan dengan adanya gunung, pantai, air terjun dan penangkaran hewan eksotik,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Lampung juga telah bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dalam mendorong pengembangan destinasi wisata berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dan perluasan digitalisasi QRIS pada pelaku usaha pendukung wisata seperti perdagangan, jasa transportasi dan industri lainnya.

Pemerintah Provinsi Lampung melalui TPAKD Provinsi Lampung juga mendorong terbentuknya lembaga keuangan mikro syariah antara lain Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Pesawaran pada tahun 2020 dan Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Tanggamus pada tahun 2021. Hal tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung secara signifikan.

Gubernur Arinal berharap acara Lampung Begawi ini dapat meningkatkan kinerja UMKM, pariwisata, ekonomi syariah dan digital dimasa pandemi Covid-19.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan Provinsi Lampung merupakan Provinsi yang potensial pada sektor pertanian.

Provinsi Lampung telah menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Juli 2021 tercatat sebesar 30,55% dan memiliki komoditas ekspor terbesar dari hasil pertanian seperti lemak hewani, kopi dan rempah-rempah.

Menteri Teten mengajak kepada Gubernur Provinsi Lampung untuk bersama-sama memperkuat ekonomi rakyat melalui koperasi agar mempunyai posisi tawar dan skala ekonomi yang besar.

“Kita jangan biarkan usaha-usaha mikro perorangan, petani-petani kecil berlahan sempit perorangan, kita harus konsolidasi sehingga mereka masuk kedalam skala ekonomi. Kita hanya mungkin membangun korporat dengan mengkonsolidasi petani-petani kecil berlahan sempit berkoperasi,” katanya. (**).