FKPT Lampung Apresiasi Jurnalis Berprestasi dalam Perang Melawan Radikalisme

BERITA8 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung berkomitmen meningkatkan literasi kebangsaan dan membentengi masyarakat dari pengaruh paham radikalisme melalui media massa.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui Lomba Karya Jurnalistik Tinta Emas 2025, yang pemenangnya diumumkan dalam acara Rembuk Merah Putih pada Rabu (21/5), di Ruang Sungkai, Balai Keratun, Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Lomba ini menjadi ajang penghargaan bagi para jurnalis yang berkontribusi aktif dalam menyebarluaskan narasi damai dan menangkal paham ekstremisme berbasis kekerasan. Sekitar seratus peserta hadir dalam acara tersebut, yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kepemudaan, akademisi, serta jurnalis dari berbagai media di Lampung.

Tampan Fernando dari rilis.id berhasil meraih Juara I lewat karya jurnalistik berjudul “Jalan Tobat Mantan Teroris, Kini Jadi Penyebar Cinta”. Karya ini menggugah pembaca melalui kisah transformasi seorang mantan teroris yang kini mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan pesan perdamaian. Tulisan ini dipuji karena kekuatan narasi, kedalaman wawancara, serta relevansi temanya dalam konteks deradikalisasi berbasis kemanusiaan.

Juara II diraih oleh Rio Fauzul dari Lampungway.com dengan artikel “Menjaga Indonesia dari Dalam: FKPT Lampung dan Perang Ideologi di Tanah Sendiri.” Artikel ini menyoroti peran strategis FKPT dalam menjaga ideologi Pancasila di tengah gempuran ideologi radikal, dengan mengedepankan pendekatan edukatif dan kolaboratif.

Untuk kategori Straight News Terbaik, penghargaan diberikan kepada Febri Arianto dari Lampungpro.co melalui berita berjudul “Lewat Rembuk Merah Putih, BNPT Ajak Tokoh Masyarakat di Lampung Aktif Bantu Dukung Pencegahan Aksi Radikalisme.” Karya ini menyampaikan pesan kunci acara sekaligus menekankan pentingnya sinergi antara negara dan elemen masyarakat.

Ketua FKPT Lampung M Firsada dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta terutama para jurnalis yang telah menjadi mitra strategis dalam menciptakan ruang publik yang sehat, inklusif, dan bebas dari propaganda kekerasan.

“Karena musuh terbesar bangsa ini bukan berasal dari luar negeri, melainkan dari dalam bangsa itu sendiri, seperti paham radikalisme, intoleransi dan juga terorisme,” ujar Firsada.

Wira Hadikusuma, Kabid Media dan Hukum FKPT Lampung, menyoroti peran penting jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. “Jurnalis bukan hanya penyampai informasi, tapi juga kontrol sosial. Di era digital, informasi belum tentu benar. Wartawan wajib melakukan check, re-check, dan bahkan triple-check,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa menurut Dewan Pers, terorisme adalah extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) sehingga Dewan Pers mengeluarkan Pedoman Peliputan Terorisme seperti Wartawan selalu menempatkan keselamatan jiwa jika mengancam jiwa dan raga serta menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi atau pemilik perusahaan.

Selain pengumuman pemenang, acara Rembuk Merah Putih juga diisi dengan diskusi kebangsaan, pemaparan tugas dan fungsi jurnalis dalam menangkal radikalisme dan terorisme, serta dialog terbuka mengenai strategi pencegahan terorisme di tingkat lokal. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *