MEDIAPUBLIKA.com – Pemuda Kecamatan Jabung dan Labuhan maringgai Kabupaten Lampung Timur mendapat kuota khusus dalam penerimaan Bintara Polri tahun ini.
Hal itu disampaikan Wakapolda Lampung Brigjen Pol. Subiyanto saat memimpin penandatanganan Pakta Integritas peserta seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2022, asal Kecamatan Jabung dan Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur, di Mapolda Lampung, Selasa (28/6/22).
Acara tersebut di hadiri, Karo SDM, Kombes Pol Endang Widowati, Dirtahti AKBP Ahmad Sukiyatno, Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution, Para panitia pengawas Internal/Eksternal, Kapolsek Labuhan Maringgai dan Jabung, Camat Labuhan Maringgai dan Jabung, Tokoh adat Labuhan Maringgai dan Jabung, Tokoh masyarakat Labuhan Maringgai dan Jabung serta Para orang tua casis asal Labuhan Maringgai dan Jabung.
Brigjen Pol. Subiyanto mengatakan, penandatanganan pakta integritas ini merupakan salah satu bentuk komitmen moral dan keseriusan Polri dalam mewujudkan seleksi yang objektif dan akuntabel sebagai upaya mewujudkan Polri yang Presisi.
“Pada penerimaan Polri Tahun Anggaran 2022 Polda Lampung memberikan kuota khusus atau privilage kepada Casis yang berasal dari Labuhan Maringgai dan Jabung,” ujar Subiyanto
“Tentu saja dengan catatan memenuhi syarat Psikologi, Kesamaptaan dan Kesehatan, lalu dengan persetujuan dari Kepala Desa setempat, Kepala Camat, dan juga Lurah, tokoh masyarakat formal dan informal lainnya,” imbuhnya.
Wakapolda menjelaskan, ini tidak terlepas dari kebutuhan wilayah tersebut akan hadirnya sosok Polisi yang dapat mengayomi masyarakat, dan Putra daerah atau Pribumi tentu akan lebih bisa untuk melaksanakan tugas tersebut, dan diharapkan kepada para tokoh masyarakat, juga dapat mendukung tugas Kepolisian seluruhnya bukan hanya mereka yang berasal dari wilayah tersebut, dan dalam mendukung Tugas kepolisiam secara umum.
“Kami ingin melibatkan tokoh formal dan informal, sehingga dapat mencari akar persoalannya dari hulu hingga ke hilir, tidak hanya pada saat ada kejadian, seperti maling, pembegalan dan seterusnya, kita hanya melakukan tindakan refresif seperti buru, kejar dan tembak,” kata dia.
Sehingga, lanjutnya, dengan adanya putra-putra daerah yang diterima menjadi anggota Polri dapat menekan angka kriminalitas hingga ke akarnya, dan saya harapkan kepada orang tua atau wali, perangkat desa, camat lurah dan tokoh masyarakat lainnya dapat ikut mengawasi mereka kedepannya saat sudah bertugas.
Kesempatan tersebut, Wakapolda berpesan jangan sampai terjerumus tindakan kriminalitas apalagi sampai menjadi pelaku utama, diingatkan mulai dari sekarang dan ditanamkan dalam hati dan pikiran, “Bahwa saat bertugas harus menjadi anggota Polri yang Profesional, Humanis, Bertanggung Jawab dan Patuh Hukum,” tutupnya. (*).