MEDIAPUBLIKA.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) petahana Said Aqil Siroj Menyatakan siap maju kembali menjadi Ketua PBNU pada kegiatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Said menegaskan dia maju kembali sebagai Ketua PBNU adalah atas dukungan dan dorongan para Kiai, dan tidak ada obsesi untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada 2024 bila terpilih sebagai Ketum PBNU.
“Tidak ada obsesi untuk lebih naik lagi. Tidak ada sama sekali kepikiran Capres. Enggak ada obsesi seperti itu, tidak ada. Karena saya bukan maqom-nya. Bukan bidangnya lah sebagai pejabat politik,” kata Said (21/12/21).
Wakil Ketua Tim Pemenangan Said Aqil Siradj, Akhmad Muqowam menjelaskan bahwa kebutuhan NU kedepan itu lebih komplek dan membutuhkan kesinambungan. “Kita lihat sendiri, sudah banyak yang berubah di NU dalam 10 tahun terakhir. Dalam relasi dengan negara misalnya, NU mampu menjadi pengokoh NKRI, sehingga peran NU itu menarik dan beberapa negara lain bahkan tertarik untuk mempelajarinya,” ucapnya.
Sebagai organisasi terbesar di Indonesia, NU membangun hubungan yang sinergi dengan bangsa, berada di garis terdepan dalam menjadikan Indonesia negara yang penuh toleransi “Kiai Said berhasil membawaa NU menjadi satu kesatuan yang utuh dengan Indonesia, dengan pemikiran-pemikiran beliau yang jauh sampai ke dunia Internasional,” ujar politisi yang juga pernah Wakil Ketua DPD RI tersebut.
Untuk itu, yang dibutuhkan NU itu sekarang adalah program-program yang nyata, yang tidak saja bidang agama atau pesantren, tapi sudah harus masuk ke dalam bidang ekonomi, pendidikan serta kesehatan.
“Semua hal itu sudah dilakukan oleh Kiai Said. 43 Universitas NU berdiri di masa beliau, Rumah Sakit dan pemberdayaan ekonomi umat melalui Program-program yang nyata,” kata dia. ***