Melalui Pembekalan dan Pelatihan, Pilot Project Bank Sampah Ajak Masyarakat Pilah Sampah dari Rumah

METRO21 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Keberlanjutan sudah menjadi komitmen yang harus diambil oleh setiap pihak, baik pemerintah, industri atau dunia usaha, akademisi dan masyarakat.

Pilot Project Bank Sampah Kota Metro, yang diinisiasi oleh Kota Metro dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia), memiliki tujuan untuk mengharmonisasikan aspek lingkungan, sosial budaya dan ekonomi dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan yang berbeda, seperti: BNI 46, ITERA, Mahkota Plastik, Amandina Bumi Nusantara, Mahija Parahita Nusantara, dan Bank Sampah Sahabat Gajah.

Inisiatif Pilot Project Bank Sampah Kota Metro mengajak masyarakat untuk mulai menggerakkan “Pilah Sampah dari Rumah”, melalui pembekalan dan pelatihan yang berlangsung pada tanggal 24 dan 25 Mei 2022, di Pusat Daur Ulang (PDU) Rejomulyo, Metro Selatan – Lampung, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan tinjauan pendampingan dan konsultasi oleh Bank Sampah Sahabat Gajah dan ITERA setiap bulan hingga akhir tahun ini.

Dedhy Adi Nugroho, selaku Head of Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia turut hadir secara daring sebagai salah satu pembicara dalam program pelatihan hari pertama.

“Plastik sebagai salah satu bahan baku yang penting dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak lingkungan yang perlu menjadi perhatian,” kata Dedhy, Selasa (24/5/22).

Menurut Dedhy, diperlukan langkah nyata untuk membangun gerakan kesadaran masyarakat, kebijakan pemerintah dan koordinasi lintas sektoral antar pemangku kepentingan dalam mengembangkan strategi penanganan yang efektif dan dapat membangun sirkular ekonomi, sehingga plastik dapat diolah menjadi sumber pemasukan yang baru bagi masyarakat.

Hal tersebut juga didukung oleh Yerri Noer Kartiko, selaku Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro yang berkesempatan hadir dalam program pelatihan dan menjelaskan, bahwa perubahan iklim menuntut penangananan sampah yang lebih efektif dan efisien, dengan kata lain memperpendek jalur atau alur pengelolaan sampah dari produsen sampah ke proses akhir.

“Penyelesaian isu sampah harus sedekat mungkin dengan sumber timbulan sampah itu sendiri. dan bank sampah adalah alternatif solusinya,” ucapnya.

Yerri menambahkan, sampah punya potensi besar untuk diolah sehingga memberikan nilai tambah ekonomi, dan Bank Sampah memiliki peran penting dalam mengelola sampah sebagai komoditas ekonomi.

Asrian Hadicahya sebagai pemerhati ekonomi dan penggiat lingkungan dari Bank Sampah Sahabat Gajah juga menyampaikan, Bank Sampah adalah satu lembaga ekonomi yang terlibat dalam pengelolaan persampahan. “Oleh karena itu, butuh kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk menguatkan pergerakan aktivitas Bank Sampah,” ungkapnya. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *