Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

MEDIAPUBLIKA.com – Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, di Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (4/11/24).

Di dalam rakor, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa Komoditas Penyumbang andil kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) terbesar di pulau jawa adalah cabai rawit, bawang merah dan daging ayam ras kemudian kenaikan IPH di Pulau Sumatera didominasi oleh daging ayam ras dan bawang merah.

Sesuai data BPS, harga bawang merah meningkat mencapai 8,89% dibanding September 2024. Harga daging ayam ras naik 1,95%, minyak goreng naik 0,89%, dan gula pasir naik 0,22%. Ini membuat daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam menjadi penyumbang utama inflasi Oktober.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menambahkan bahwa yang perlu menjadi perhatian khusus di tingkat produsen adalah cabai merah keriting karena saat ini berada dibawah harga acuan pemerintah, sehingga petani bisa terdampak.

“Bila harga di wilayah rendah lakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan dorong ke daerah yang (harganya) mahal. Cara ini dapat dilakukan di Provinsi atau Kota lainnya untuk menjadi pola ketahanan para produsen dan petani kita,” katanya.

Di sisi lain, Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari mengungkapkan bahwa Bulog telah merealisasikan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) hingga 1,23 juta ton di seluruh Indonesia per 3 November 2024.

Langkah ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga beras, terutama di daerah yang mengalami kenaikan.

Selanjutnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Hotman Fajar Simanjuntak, memperkirakan harga bawang merah dan cabai berpotensi naik di bulan November hingga Desember.

Namun, Hotman meyakini bahwa pasokan masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, terkait stabilitas harga dan ketersediaan pangan jelang akhir tahun, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengimbau kepala daerah untuk mengantisipasi stok pangan, baik di Bulog maupun di pasar.

“Perlu dicek, stok di Bulog dan pasar cukup atau tidak, lakukan antisipasi terutama menjelang pilkada serentak,” ucap Mendagri. (*)