MEDIAPUBLIKA.com – Pejabat (Pj) Gubernur Lampung Dr. Drs. Samsudin membuka acara Sarasehan dan Workshop Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Lampung.
Kegiatan itu mengangkat tema “Seberapa Penting Jurnalistik Berkualitas Bagi Pemerintah Daerah”, di Hotel Amalia, Bandar Lampung, Kamis (12/12).
Kegiatan itu juga sekaligus memberikan penghargaan pengelolaan website terbaik terhadap sekolah menengah umum dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, PJ Gubernur Lampung menyampaikan saat ini peningkatan digitalisasi sudah begitu berkembang pesat.
Maka dari itu, dia menegaskan bahwa informasi yang berkualitas itu sangat penting kita dapatkan.
“Berkualitas itu kita identifikasi lagi, ada kualitas yang fisik dan kualitas non fisik. Sebab, informasi itu ada sudut pandang masing-masing, bagaimana kita menyikapinya,” ucapnya.
Menurutnya, media siber memiliki peran yang sangat strategis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan cepat dan akurat.
Jurnalistik yang berkualitas menjadi kunci utama, untuk memastikan bahwa menyampaikan informasi tidak hanya benar, tetapi juga dapat memberikan edukasi, baik itu terhadap pembangunan pemerintah daerah dan juga masyarakat.
“Baru-baru ini ada guru dipidanakan karena memarahi muridnya yang ada di masjid, karena murid sedang bicara kotor, itu sebabnya guru marah. Akhirnya guru itu melakukan kekerasan fisik, dan menjadi hukuman tersangka. Mengapa seperti itu, karena salah satunya perkembangan digitalisasi. Informasi cepat beredar,” bebernya.
Pj Gubernur mengungkapkan saat ini tentu tantangan media siber tidak ringan di tengah maraknya hoak. Tentu itu jurnalistik dituntut untuk lebih aktif, dan kritis.
“Maka dari itu kita semua mendorong pelatihan jurnalistik, agar ke depannya edukasi terkait informasi yang positif tentunya tersampaikannya kepada masyarakat luas,” jelasnya.
Ketua AMSI Lampung Hendri Setiadi menyampaikan saat ini AMSI fokus tentang literasi digital.
Sebab, persoalan literasi digital adalah perkembangan yang bisa memberikan dampak positif dan negatif.
“Dahulu, kita susah untuk membaca literasi, karena susah mendapatkan akses untuk membeli buku. Berbeda dengan hari ini. Media baca sudah ada, hanya saja kemauan yang belum tertanam pada kita,” ucapnya.
Hendri Std sapaannya menambahkan, sebelumnya, AMSI Lampung sudah melakukan pembahasan tentang literasi digital kepada PJ Gubernur Lampung.
“Saat itu, PJ Gubernur siap membantu AMSI Lampung, siap untuk mendukung kegiatan literasi digital ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum AMSI Wahyu Dhiyatmika yang diwakili Kepala Bidang Advokasi dan Regulasi Media, Amrie Hakim menyampaikan permohonan maaf dari ketua umum yang tidak membersamai pada acara hari ini.
Dia mengatakan bahwa mempunyai tagline AMSI berkualitas kontennya serta sehat bisnisnya.
Kedepannya, dibutuhkan AMSI wilayah untuk menyalurkan program AMSI nasional, agar program yang telah dirancang itu bermanfaat dan dirasakan oleh anggota AMSI.
Oleh karena itu pelatihan cek fakta, manajemen bisnis, literasi digital, perlindungan data pribadi yang sudah ada di AMSI pusat silakan dimaksimalkan mungkin di Lampung.
AMSI wilayah bertanggung jawab untuk membantu ekosistem media lokal yang berkualitas kontennya dan sehat bisnisnya, ini adalah satu cara sifatnya mutlak.
Dia menambahkan, AMSI juga harus membangun kepercayaan publik. Media merupakan penerbit informasi yang berkualitas.
“AMSI harus menjalin jaringan bersama-sama, kerja sama saling menguntungkan terhadap pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya,” tutupnya. (*)