MEDIAPUBLIKA.com – Guna menunjang layanan kesehatan kepada masyarakat Rumah Sakit Mitra Mulia (RS MMH) Bandarjaya, Lampung Tengah melakukan kerjasama dengan beberapa mitra Rumah Sakit lain yang ada di Lampung Tengah.
Langkah ini agar ketika pasien membutuhkan rujukan untuk melakukan tindakan kesehatan dengan menggunakan fasilitas kesehatan lain dapat segera tertangani lebih cepat.
Sesuai Standard Operasional Pelayanan (SOP) untuk setiap kali pasien yang melakukan pelayanan kesehatan di RS MMH dan harus dirujuk ke Rumah Sakit lain, maka selalu didampingi petugas kesehatan atau perawat, untuk mengurus pasien baik saat berada dalam kendaraan hingga mengurus berkas administrasi di rumah sakit rujukan.
Direktur RS Mitra Mulia Husada Bandarjaya dr. Gani Toharin didampingi Rizky Ervianto S.H selaku Humas Bidang Hukum RS MMH saat ditemui Radarlamteng.com diruang kerjanya pada Kamis (13/6/2024) mengutarakan terkait layanan rujukan dipastikan setiap pasien didampingi oleh petugas medis atau perawat.
“Seperti salah satu pasien Sutiyem yang masuk RS MMH Bandarjaya pada tanggal 12 April 2024 lalu. Sutiyem merupakan pasien yang dirujuk dari RS Penawar Medika Tulang Bawang. Pasien datang sudah kondisi tidak baik dan membutuhkan perawatan di ruang ICU. Maka perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan dahulu sebagai skrining awal ICU,” kata dia.
Lebih lanjut dr. Gani menambahkan, setelah mendapat tindakan medis di IGD RS MMH Bandarjaya, pasien memerlukan tindakan lanjutan dengan pemeriksaan CT Scan di bagian kepala.
”Kami dari pihak RS MMH Bandarjaya membenarkan bahwa pasien atas nama Sutiyem sebagai pasien yang melakukan pengobatan di RS MMH. Dikarenakan memerlukan tindakan CT Scan di kepala setelah mendapat tindakan oleh dokter dan melakukan konsultasi di IGD RS MMH, maka pasien perlu dirujuk ke Rumah Sakit lain,” jelas dr. Gani.
Menurut dr. Gani, pasien Sutiyem berdasarkan surat rujukan masuk RS MMH pada pukul 12.55 WIB setelah ditangani dokter di IGD RS MMH, pada pukul 17.20 WIB di rujuk ke RS Yukum Medical Centre (RS YMC) untuk melakukan CT Scan bagian kepala. “Dan selama melakukan penangan rujukan pasien di dampingi tenaga medis atau perawat dari RS MMH,” ucapnya.
Usai melakukan CT Scan di RS YMC, lanjutnya, pasien Sutiyem saat akan kembali ke RS MMH mengalami sesak nafas dan langsung di bawa masuk kembali ke IGD RS YMC. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di IGD pasien Sutiyem dinyatakan meninggal dunia tepat pukul 17.55 WIB di RS YMC.
“Kami dari pihak RS MMH tentunya turut berduka cita dan bela sungkawa atas meninggalnya pasien Sutiyem, semoga Almarhumah Husnul Khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” jelasnya. (*)