Sri Senen: Program Unggulan Muslimat Depan Da’wah Lampung adalah Mewujudkan 10.000 Guru Ngaji

BERITA31 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Antusias belajar para ibu peserta tahsin sangat luar biasanya. Mulai pukul 09.00 WIB Aula Dewan Dakwah Provinsi Lampung sudah dipadati ibu – ibu baik yang masih muda maupun sudah usia lanjut. Hal ini menunjukkan semangat para ibu dalam belajar Al Qur’an patut di apresiasi.

“Jayanya suatu peradaban, berbanding lurus dengan perhatian kita terhadap Alquran,” demikian pernyataan Saif Umar Al Hafidz saat memberi taushiyah pada acara Tabligh Akbar Lembaga Tahsin Quran (LTQ), Senin (10/1/22).

“Kalau tujuan ibu-ibu belajar ini masih berpikir biar bisa ngajar tahsin dan bisa dapat penghasilan, biar bisa dianggap sebagai orang yang pintar baca Quran, atau tujuan lainnya di luar orientasi ukhrawi, silakan ibu keluar dari lembaga ini. Karena ini kelak akan menjadi penghalang. Tujuan itu tidak salah, tetapi terlalu rendah jika disandingkan dengan kemuliaan Alquran. Sesuatu yang disandingkan dengan kata ‘mulia’ pastilah sesuatu yang berharga”, lanjut beliau mengingatkan peserta untuk kembali meluruskan niat.

Kegiatan ini digawangi oleh Muslimat Dewan Da’wah Lampung telah berlangsung selama 2 periode dengan lama belajar selama 4 bulan per periode.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 185 orang ini dibuka oleh Ketua Dewan Da’wah Lampung, K.H. Mukhlis Sholihin. “Dari 78 peserta yang tercatat di periode I dan 130 peserta yang tercatat di periode II, diharapkan dapat bertahan dan bersabar dalam mengikuti program belajar selama 4 bulan ke depan. Sehingga kelak akan dihasilkan lulusan yang jumlahnya sama dengan sekarang ini,” harapan beliau.

Acara tabligh akbar yang bertemakan Membangun Peradaban Generasi Quran Bersama 10.000 Guru Ngaji ini merupakan pertemuan perdana seluruh peserta tahsin gratis yang diperuntukkan bagi muslimah mulai usia 18 tahun ke atas. Tak ada biaya wajib yang harus dikeluarkan oleh para peserta. Kegiatan belajar ini sepenuhnya dibiayai oleh LAZNAS Dewan Da’wah Lampung.

Pada kesempatan ini juga, LAZNAS yang diwakili oleh ketuanya, Cipto Wadi menjabarkan program-program yang didukung LAZNAS selama ini. Salah satunya adalah program Guru Ngaji dan kaderisasi da’i/daiyah. Dauroh Tahsin ini sejalan dengan program yang didukung LAZNAS.

Walaupun belajar tahsin ini gratis, namun Sri Seneng selaku Ketua Muslimat Dewan Da’wah Lampung tetap mengajak para pengurus dan peserta untuk tetap berlatih berinfaq guna mendukung kegiatan dakwah.

Untuk mewujudkan 10.000 guru ngaji yang menjadi program unggulan Muslimat Dewan Da’wah Lampung ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Diharapkan, para peserta tahsin inilah yang akan dipersiapkan sebagai guru ngaji, baik untuk diri pribadi maupun untuk mengajarkan baca tulis Alquran kepada masyarakat.

“Ada 2 kantong kresek di kiri kanan pintu keluar, ibu-ibu bisa buang sampah uang di situ. Berapapun nominalnya. Anggap saja ibu sedang membuang sampah. Tak perlu dipikir-pikir, tak perlu diingat-ingat jumlahnya. Sudah, masukkan saja,” ujar Sri Seneng setelah pemutaran sebuah video yang memotivasi peserta bahwa penuntut ilmu dan yang berinfaq bagi keperluan orang yang menuntut ilmu akan mendapat perlakuan yang luar biasa oleh Allah.

“Ibu-ibu yang jumlahnya segini banyak, pastilah pernah belajar tahsin sebelumnya di tempat lain atau mungkin saat kecil dulu. Untuk itu, mari kita sama-sama menjaga akhlak dengan tidak membanding-bandingkan lembaga, atau bahkan membanding-bandingkan gurunya”, pesan Sri Seneng. Bahkan beliau juga mengajarkan suatu doa agar setiap murid tidak melihat aib gurunya agar tetap bisa menghormati Sang Guru dan memperoleh berkah ilmu dari gurunya.

Seiring dengan pesan itu, dr. Dhini Wahyuni selaku penanggung jawab kegiatan ini, saat menyampaikan tata tertib selama belajar tahsin Periode II ini berpesan “Masuklah ke dalam kelas itu seperti gelas kosong agar bisa berniat ikhlas dan yakin bahwa Quran itu mudah. Apalagi sekarang ini, metode pembelajaran Alquran sudah dibuat untuk lebih mudah dipelajari”.

Kegiatan ini berlangsung secara hybird, beberapa ibu yang sudah usia lanjut mengikuti live streaming di aula lantai 1 Dewan Dakwah sedangkan kegiatan utama di lantai 2. Dewan dakwah terus berusaha melayani umat dengan memfasilitasi kebutuhan yang mendukung pengembangan diri umat. ***