Oleh: Syech Hud Ismail, S.H.
Dengan didasari perolehan suara partai Golongan Karya (Golkar) yang sangat menyita perhatian publik. Ini setelah raihan suara partai berlambang pohon beringin itu berhasil menduduki posisi kedua dalam perhitungan suara sementara (real count) Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024.
Data terakhir menunjukkan Golkar memperoleh 15,05% suara dan mendominasi di 15 provinsi. Capaian itu meningkat dibandingkan dengan peringkat ke-3 pada Pileg 2019 dengan 12,15% suara dan menguasai 8 provinsi.
Kontestasi Politik Menjelang Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung semakin membuat tatanan demokrasi dan kebebasan menentukan pilihan politik ditubuh partai Golkar semakin dinamis dengan pasca terbitnya Surat Perintah DPP Partai Golkar Nomor : Sprint-1370/DPP/GOLKAR/XI/2023 tertanggal 20 November 2023.
Secara substansi ini merupakan cemeti bagi seluruh kader partai golkar untuk dapat berjibaku dalam momentum-momentum politik selanjutnya terutama Kontestasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Kader Parati Golkar Lampung dituntut untuk senantiasa cermat, cerdik dan piawai dalam membangun personal branding nama-nama yang diperintahkan oleh partai golkar kendati belum dikerucutkan dan dibungkus secara pasti oleh DPP Partai Golkar siapa yang akan diusung dan didukung oleh internal Partai yang pasti Partai Golkar sebagai Partai Kader bahkan satunya-satunya Partai yang sangat kuat dan siap secara politik sudah memiliki ramuan yang jitu sebagai jamu kuat dalam rangka menurunkan jagoan-jagoan politiknya di tiap daerah pertempuran.
Rekam jejak para kader yang dilahirkan dan telah diuntungkan atas kerja-kerja politik selama ini juga wajib dicermati bahkan perlu di evaluasi secara mendalam oleh kader-kader di akar rumput terutama terhadap kader-kader yang direkomendasikan saat ini, sesungguhnya tak banyak harapan dan asa para kader terhadap siapa-siapa saja yang direkomendasikan dan siapa-siapa saja yang akan didukung dan dipilih, wa bil khusus Kader Partai Golkar Lampung sudah barang tentu tak perlu dengan kajian mendalam bahkan sampai menggunakan tinjauan akademis siapa yang bakal didukung dan siapa yang bakal dipilih sebagai orang Nomor satu di Provinsi Lampung, yakin dan percayalah, bahwa konsep tabur tuai selama ini belum ditinggalkan sebagimana petuah orang terdahulu ditambah lagi Lampung memilki karakteristik politik yang berbeda dengan daerah lain, bahkan ke depan sepertinya akan muncul kekuatan pemersatu dalan bentuk pilihan politik dan semangat baru untuk mendukung siapa-siapa saja yang sungguh-sungguh akan membawa seluruh kader bisa menunjukkan kebanggan dan minimal tidak malu dan mampu membuktikan sebagaimana tag line ‘Ceritakan Karyamu Untuk Indonesia’ dan tinggalkan saja Kader-Kader yang acuh bahkan tak mampu menjaga marwah partai, sudah saatnya Golkar memilki semangat baru menuju Lampung yang bermartabat dan Maju jangan sampai partai golkar dinilai tidak mampu melahirkan calon yang berkualitas dan kebingungan mengajukan calon saat Pilkada.
Untuk kita pahami dan cermati bersama jangan sampai publik berasumsi Partai Golkar hanya memposisikan diri sebagai pendukung semata, bukan wadah yang mampu melahirkan calon dari nol hingga mengantarkannya ke pusat pemerintahan bahkan secara kelembagaan tak mampu dan tak berdaya mengevaluasi kepemimpinan dan kepedulian terhadap kader.
“Mudahan DPP Partai Golkar tak mengalami kebingungan dan cermat serta jitu dalam menentukan kandidat kader yang mau diusung, lebih-lebih lagi mengajak seluruh kader partai Golkar bisa senantiasa menanamkan dan mengaplikasikan Doktrin “Karya Siaga Gatra Praja” yang mana kader tidak salah lagi dengan pilihannya dan yang pasti Lampung harus lebih Maju dari saat ini”.