Terkait Musda Golkar Provinsi Lampung, Adies Kadir: Tidak Ada Diskriminasi Soal Calon

POLITIK16 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, DR Adies Kadir menyatakan tidak ada diskriminasi dan intervensi dari DPP Golkar terkait Musyawarah Daerah (Musda) Propinsi Lampung.

“Jadi, saya tegaskan, tidak ada diskriminasi dan intervensi dr DPP Golkar terkait Musda Propinsi Lampung, semua calon asalkan kader Partai Golkar silahkan berkompetisi,” kata Adies Kadir, Kamis (22/1).

Menurutnya, semua calon asalkan dia kader Partai Golkar dipersilahkan ikut berkompetisi. “Kalau ada omongan seperti itu (DPP Golkar intervensi) berarti calon yang mau maju tersebut sudah mulai keder (khawatir kalah),” kata dia menegaskan.

Menurut Adies Kadir, dalam peralihan pimpinan Golkar memang selalu terjadi dinamika, dan itu hal biasa. “Golkar ini kalau musda, sangat dinamis sampai detik terakhir pemilihan, semua calon-calon kreatif. Macam gak ngerti dinamika di Golkar saja,” kata Adies yang juga wakil ketua DPR RI itu.

Adies Kadir mengaku tidak pernah membatasi kader bertemu dengannya. “Saya menerima siapa saja calon yang ingin maju sebagai Ketua DPD Golkar Propinsi Lampung untuk bersilaturahmi maupun minta ijin maju, silahkan saja dan tidak ada perkecualian,” ucapnya.

Apalagi, dia menambahkan, yang ingin silaturahmi ketua DPD Kab/Kota dr Provinsi Lampung. “Saya kan Plt ketua mereka. Kalau mereka membawa aspirasi itu sah-sah saja, saya kan cuma menerima. Namanya juga kontestasi menjelang Musda, jadi silahkan saja masing-masing calon ketua yg mau maju berkreatif.”

Adies Kadir menerangkan, sejauh ini sudah ada beberapa nama memang sudah menyampaikan, minta izin hendak ikut maju ketua di Musda mendatang.

“Ada beberapa calon yang telah meminta ijin maju dan bicara pribadi ke saya, antara lain Aliza Gunado, Hanan A Rozak, Aziz Syamsudin, Ismet Roni, dan Aprozi Alam,” ucapnya.

Oleh karena itu, Adies menyarankan, siapapun yang ingin maju harus percaya diri. Kandidat calon ketua Golkar Lampung, harus melakukan pendekatan kepada pemilik suara, berinovasi dan kreatif dalam mengambil hati pemilih.

“Kan cuma ada 20 suara. Jangan baper dan berkoar-koar saja di media tapi tidak ada yg di lakukan, bagaimana bisa menang,” imbuh Adies Kadir. (*)