MEDIAPUBLIKA.com – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Provinsi Lampung, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Lampung, dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Lampung bersinergi menggelar acara “Silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1443 H”, di Grand Krakatau Ballroom, Swiss Bel hotel Bandar Lampung, Selasa (17/5/22).
Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi bersama jajaran turut serta menghadiri kegiatan ini bersama dengan anggota FORKOPIMDA Provinsi Lampung, BMPD Lampung, serta FKIJK Provinsi Lampung.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung sekaligus Ketua BMPD Lampung, Budiyono dan Kepala OJK Provinsi Lampung sekaligus Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Lampung.
Dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa kegiatan ini dilakukan selain sebagai ajang silaturahmi juga sebagai wadah komunikasi antar otoritas dan lembaga terkait di Provinsi Lampung untuk mendukung pemulihan ekonomi seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 di Provinsi Lampung.
“Hal ini tercermin pada kondisi perekonomian dan kinerja industri jasa keuangan di Provinsi Lampung yang terus menunjukkan perbaikan, dimana tercatat pertumbuhan sebesar 2,96% (yoy); tingkat inflasi sebesar 2,43% (yoy); serta pertumbuhan kredit perbankan dan piutang perusahaan pembiayaan masing-masing sebesar 5,05% dan 3,34% (yoy) pada triwulan I 2022 di tengah meningkatnya tekanan kenaikan harga komoditas pangan dan energi dunia,” kata dia.
Selanjutnya, dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid 19 dan potensi risiko eksternal yang terjadi, diperlukan kerjasama yang kuat/sinergi antara Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan bertumbuh, yaitu:
Pemerintah akan menjalankan program yang pro terhadap kepentingan masyarakat dalam rangka menekan angka kemiskinan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
“Bank Indonesia, melalui penguatan kebijakan nilai tukar; implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif; transparansi Suku Bunga Kredit Dasar (SBDK); memastikan kecukupan, kebutuhan, dan distribusi uang dan layanan kas; implementasi kebijakan MDR QRIS dan BIFAST; serta penguatan sinergi kebijakan dengan pemerintah nasional dan daerah serta lembaga dan stakeholder terkait lainnya,” ucapnya.
Budiyono menambahkan, Bank Indonesia juga turut mendukung dalam penyediaan uang kartal selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2022, dimana penarikan uang oleh perbankan dan penukaran uang oleh masyarakat mencapai Rp3,7 triliun atau naik 12% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp3,3 triliun. Otoritas Jasa Keuangan, melalui peningkatan intermediasi lembaga keuangan dalam mendukung pembiayaan sektor prioritas daerah dan akses keuangan masyarakat diyakini bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional dan tingkat kesejahteraan masyarakat yaitu dengan mengoptimalkan fungsi dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
“Kemudian melalui program-program khusus antara lain, Desa inklusi keuangan, optimalisasi penyaluran KUR Klaster, Kartu Petani Berjaya, pemberian kredit murah kepada masyarakat lampung bersama industri jasa keuangan dengan melaunching website Pasar Kredit Murah Lampung (PAKEM) yang harapannya dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses sumber pembiayaan produktif yang murah, mudah dan cepat,” ungkapnya. (*).