Terkait Pembuatan Paspor Baru Anak, Ini Kata Shelvia

Hukum4 Dilihat

MEDIAPUBLIKA.com – Keterangan Palsu untuk menerbitkan passport baru anak dengan alasan kebutuhan Vaksin anak, tanpa sepengetahuan ibu kandung anak. Vaksinnya Langka?.

Pada tanggal 7 November 2023, Shelvia selaku saksi pelapor menghadirkan ibu kandung dan adik kandung Shelvia ke ruang Persidangan menghadap Jaksa dan Hakim. Ibu kandung Shelvia membawa bukit-bukti surat dokter dan hasil lab sebagai permohonan maaf tidak bisa memenuhi undangan pertama jaksa untuk hadir ke Pengadilan Negeri Sukadana, Lampung Timur tanggal 2 November 2023.

“Perihal lupa atau tidak tahu, saya rasa itu wajar karena ibu saya sudah tua, apalagi berkaitan dengan tanggal-tanggal. Perihal kesaksian orang tua dan adik saya itu biarkan Hakim yang menilai saja. Saksi dari Kepolisian dan saksi dari Imigrasi sudah cukup,” jelas Shelvia, Minggu (12/11/23).

Saat di Batam, kata Shelvia, memang betul Daniel pernah meminta passport anak jika tidak ia akan membuat passport baru anak. Tapi mama saya bilang jangan begitu, nanti mama saya berikan. Daniel mendesak untuk meminta passport dan sudah ada niat dari lama untuk buat passport baru. Tapi tidak pernah Daniel jelaskan dan sebutkan akan membawa anak untuk vaksin sekali pun.

“Passport anak Ezekiel Gionata Purba, ibu saya serahkan ke saya karena itu anak kami. Dia tidak mau ikut campur urusan pernikahan kami. Keputusan untuk tidak memberikan passport itu murni dari saya dengan mempertimbangkan beberapa pendapat pakar hukum yang saya temui saat itu. Ibu kandung dan adik kandung saya yang mendampingi saya dalam mencari anak saya hingga saya menemukan tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh suami saya, Daniel Marshall Hisar Pardamean atau Daniel Marshall Purba,” tambah Shelvia.

Iya menjelaskan, Penasehat Hukum (PH) saya pun menekankan untuk tidak memberikan passport anak, karena itu nyawa kedua anak dan anak akan semakin jauh dari saya. Makanya sempat ada berkirim somasi dari dan ke penasehat hukum kami berdua. Apakah benar Daniel tidak tahu bahwa passport masih di saya? Bukti sudah saya berikan semua.

“Kalau orang ngerti urus anak, dia akan minta buku kesehatan anak dan dia akan minta saya selaku ibu untuk mendampingi anak yang saat itu masih 1 tahun 5 bulan. Anak masih 1 tahun 5 bulan saat itu, yang dia butuhkan itu sosok ibu nya yang memberikan ASI. Ingat, anak itu masih Full ASI saat itu dan dijauhkan dari ibunya hingga ke Singapore diam-diam tanpa sepengetahuan ibu kandungnya,” kata dia.

Pengacara Daniel Marshall Purba, Adheri Zulfikri Sitompul S.H., MIP., CL & ssociates, Rabu (8/11/23), sempat menyampaikan bahwa kedua saksi tersebut juga tidak ada di tempat kejadian yang didakwakan sebagai peristiwa pidana yang dilakukan Daniel.

“Memang betul mama dan adik saya tidak ada di kejadian. Kalau mama saya dan adik saya ada di tempat kejadian, Polsek Braja Selebah dan kantor Imigrasi Kotabumi, berarti mama dan adik saya ikut serta membantu dalam rangkaian cerita bohongnya. Dan itu ada pasal tersendiri. Tapi dari bukti surat dan kesaksian lainnya, yang mengetahui atau diduga turut membantu adalah keluarga Daniel sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut Shelvia menjelaskan, Siapa yang membenarkan tindakan memberikan keterangan palsu dengan alibi vaksin? Padahal vaksin di Indonesia aja bisa. Tindakan ini dikarenakan minim nya literasi seseorang dalam merawat anak. Yang jadi korban itu anaknya. Harus terpisah dan kehilangan sosok ibu karena keegoisan seorang ayah hingga berani membohongi kanan kiri dan mengeluarkan passport. Yang jadi korban juga pak Polisi dan orang Imigrasi. Semua jadi repot karena keterangannya itu. Hakim PN Sukadana pasti berani mengambil keputusan seperti hakim PTUN Bandar Lampung yang membatalkan semua gugatan Daniel atas kepala kantor Imigrasi Kotabumi.

“Perdebatan antara terdakwa dengan saksi ahli itu sudah biasa, namanya juga terdakwa berusaha untuk membela diri. Biarkan saja. Ahli hanya menjabarkan berdasarkan keilmuan beliau dan harus kita hormati. Biar attitude terdakwa menjadi pertimbangan hakim. Saya tidak lupa bagaimana ekspresi dan perlakuan terdakwa di ruang sidang Ketika memberikan pertanyaan ke ibu kandung saya. Biar hakim yang menilai,” jelas Shelvia.

“Saat ini ibu saya masih dalam recovery dan berupaya untuk tetap tenang dan tegar. Mohon doa yang terbaik untuk kami dan juga anak Ezekiel Gionata Purba dimana pun dia berada dan dengan siapapun dia saat ini. Semoga dirawat dengan akhlak yang baik.”

Dalam pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang dimaksud dengan “Akta autentik adalah suatu akta yang di buat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang oleh/atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk maksud itu, ditempat di mana akta dibuat.” Surat lapor kehilangan merupakan surat yang dibuat di hadapan pejabat umum dan termasuk surat otentik. Passport dikeluarkan dengan keterangan bohong Daniel yang menyatakan Shelvia mengalami Covid sehingga berhalangan untuk hadir, namun Daniel menyertakan KTP fisik Shelvia yang ia pindahkan dan kuasai tanpa sepengetahuan Shelvia dengan alamat di Kabupaten Tangerang. (*).